Elektabilitas PAN 1,1%, Saleh Daulay Pertanyakan Metodologi Survei Indikator

28 April 2022 3:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Selasa (26/4) mengungkap bahwa elektabilitas PAN mengalami penurunan yang signifikan.
ADVERTISEMENT
PAN diprediksi hanya mendapat 1,1 persen. Angka tersebut tidak memenuhi ambang batas parlemen, yakni 4 persen ke atas.
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay buka suara soal elektabilitas partainya yang dilaporkan menurun. Ia menyebut pihaknya mengapresiasi hasil survei itu, meski demikian ia tetap mempertanyakan metodologi yang digunakan.
"Kami orang partai. Tidak punya waktu untuk menelusuri metodologi yang mereka pakai. Posisi kami, ya menerima hasil survei itu dengan sejumlah catatan kritis,” ungkapnya lewat keterangan tertulis.
Ilustrasi Partai Amanat Nasional Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Mereka juga tidak bisa menjelaskan mengapa hasil survei yang mereka lakukan selalu jauh berbeda dari perolehan PAN pada pemilu. Katanya, pakai metode yang sudah teruji. Tapi hasilnya tidak benar. Ini yang salah yang mana? Metodologinya atau apa?" imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PAN itu juga menyebut, hasil survei yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selama ini PAN juga kerap diprediksi memperoleh suara rendah, namun pada kenyataannya tetap menang di pemilu.
“PAN selama ini jarang sekali melakukan survei yang diekspos ke publik. Anehnya, hasil survei yang dibayar orang lain diumumkan ke publik. Nah, di survei itu PAN dipatok di angka yang sangat jauh dari hasil-hasil pemilu sebelumnya. Dan selalu begitu,” imbuhnya.
"Kalau ditanya, mengapa hasilnya jauh dari kenyataan. Jawabannya, hasil survei dinamis, ada margin error, ditentukan oleh undecided voters, dan tergantung kinerja caleg. Kalau begitu jawabannya, mengapa masih perlu ada survei? Hasilnya kan banyak yang melenceng?" lanjutnya.
Namun demikian, pihaknya mengaku tetap akan menjadikan hasil survei tersebut sebagai referensi dan evaluasi partai ke depannya.
ADVERTISEMENT
“Akan dijadikan referensi untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja seluruh anggota. Kami yakin bahwa kerja keras pasti tidak akan mengkhianati hasil,” pungkas Saleh.
Burhanuddin Muhtadi. Foto: Facebook/@Burhanuddin Muhtadi
Sementara itu, ada 6 partai politik yang lolos ambang batas parlemen 4 persen versi survei Indikator Politik Indonesia. Di antaranya adalah PDIP 23,7 persen, Gerindra: 11,4 persen, Golkar 10,9 persen, PKB 9,8 persen, Demokrat 9,1 persen dan PKS 5,5 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut survei tersebut melibatkan 1.220 orang yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dengan wawancara tatap muka.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dan margin of error sebesar +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
ADVERTISEMENT
Burhanuddin menegaskan bahwa hasil survei dapat berubah-ubah dengan kondisi ekonomi politik.