Emil Dardak Bicara Beda PPKM Darurat dan PSBB: Sekarang Komandonya Jelas

18 Juli 2021 18:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak saat memaparkan update kasus COVID-19 di Jawa Timur. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak saat memaparkan update kasus COVID-19 di Jawa Timur. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah resmi memberlakukan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021. Pemberlakuan kebijakan itu diambil menyusul terus melonjaknya jumlah kasus aktif hingga angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak menyebut ada perbedaan antara PPKM darurat dan PSBB. Menurut Emil, sistem komando dalam PPKM darurat lebih jelas.
"Bedanya PSBB dulu yang menentukan siapa melaksanakan tuh kita kepala daerah dan itu bikin sulit, karena apa? Karena gubernur bisa dianggap seakan-akan beda pendapat dengan wali kota, seakan-akan beda pendapat dengan Bupati, dan ini jadi komoditas politiklah untuk orang-orang yang ingin membuat suasana keruh. Tapi sekarang komandonya jelas," ujar Emil dalam acara acara survei LSI yang digelar secara virtual, Minggu (18/7).
Meski lebih jelas secara komando, Emil menilai PPKM darurat memiliki tantangan tersendiri. Kini, pemda dihadapkan pada masyarakat yang memiliki keyakinan diri besar bahwa mereka sanggup untuk menjaga diri dan keluarga mereka dari ancaman penularan corona.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, banyak warga abai melakukan protokol kesehatan.
"Jadi sebenarnya kalau secara pelaksanaan hari ini ini jauh lebih baik sebenarnya karena jelas komandonya. Cuma bedanya memang situasi masyarakat sudah lebih pede hari ini, masyarakat lebih percaya diri bahwa saya bisa I am the master of my own faith gitu loh istilahnya," ucap Emil.
Suasana lengang di Tol Jagorawi saat PPKM Darurat, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/7/2021). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Padahal, kata dia, keyakinan tersebut untuk situasi saat ini jelas masih jauh dari kata cukup. Tak hanya prokes, vaksinasi, hingga tindak pencegahan lainnya seperti berdiam diri di rumah pun harus juga dilakukan mengingat masifnya penyebaran virus dan beragamnya strain virus yang ada saat ini.
Tantangan lain yang dihadapi selama PPKM darurat yaitu kondisi ekonomi. Menurut dia, masyarakat menghadapi kekhawatiran bahwa ekonomi akan makin memburuk. Karena itulah ia menyebut tantangan pada masa PPKM darurat ini jauh akan lebih sulit untuk dihadapi.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga naik se Indonesia termasuk Jawa. Kemudian, di triwulan ke-4 makin baik, di triwulan ke satu kemarin makin baik momentumnya. Lagi semangatnya, lagi tinggi-tingginya dan tiba-tiba disuruh rem pada saat mereka punya kepercayaan bahwa saya bisa mengendalikan. Nah inilah yang menjadi tantangan," kata Emil.