Epidemiolog Dorong Obat Gratis bagi Pasien Isoman: 1-2 Tabung Oksigen Per RT

1 Juli 2021 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota satuan tugas penanganan COVID-19 bersama Polisi menggantungkan makanan di pagar rumah warga yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Warakas. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Anggota satuan tugas penanganan COVID-19 bersama Polisi menggantungkan makanan di pagar rumah warga yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Warakas. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pemerintah Pusat segera menerapkan aturan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali. Aturan baru seperti surat hasil tes PCR sebagai syarat penerbangan diberlakukan untuk menekan kasus yang hingga saat ini per harinya masih di atas 20 ribu.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini tentu mendapat sambutan yang baik dari berbagai pihak, termasuk oleh Forum Pemred yang juga turut memberikan sejumlah masukan agar PPKM Darurat bisa berjalan lebih efektif.
Dalam surat yang diterbitkan pada Rabu (30/6), Forum Pemred meminta Presiden Jokowi maupun daerah untuk memenuhi beberapa hal. Salah satunya yaitu mendistribusikan obat bila perlu secara gratis pada pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri.
Hal ini tentu akan sangat baik apabila bisa direalisasikan. Sebab, saat ini banyak obat-obatan terapi COVID-19 yang dijual bebas dengan harga yang relatif tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Ahli Epidemiolog Unair, Windhu Purnomo, mengapresiasi usulan Forum Pemred. Namun ia juga memberikan catatan mengenai sebenarnya tidak banyak obat-obatan yang dibutuhkan, melainkan suplemen seperti multivitamin.
ADVERTISEMENT
"Bagus kok masukan dari para Pemred. Obat-obatan kan nggak banyak diperlukan, hanya suplemen multivitamin saja. Tapi kalau mampu menyediakan bisa saja. Banyak vitamin-vitamin generik yang relatif murah. Itu sudah cukup," jelas Windhu kepada kumparan, Kamis (1/7).
Terkait dorongan pemerintah bisa menyediakan tabung-tabung oksigen bagi mereka yang juga isolasi mandiri, Windhu juga memberi tanggapan. Kata dia, hal tersebut bisa dilakukan pemerintah dengan menyediakan paling tidak 1 hingga 2 tabung oksigen di posko-posko atau tingkat RT saja.
"Oksigen kan nggak selalu diperlukan bagi mereka yang isoman di rumah karena gejalanya yang ringan atau tanpa gejala. 1-2 tabung oksigen dengan isinya yang 1 m kubik saja cukup disediakan di RT/Posko," tambahnya.
Hal ini guna untuk mengantisipasi bila ada perburukan gejala pada pasien isolasi mandiri sebelum pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
ADVERTISEMENT
"Untuk kepentingan pertolongan pertama kalau ada yang isoman tiba-tiba mengalami penurunan saturasi O2, dan kemudian langsung dibawa ke RS," tutupnya.