Epidemiolog Ingatkan Ancaman Gelombang 3 Corona di Luar Jawa dan Bali

5 September 2021 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkapkan ada potensi gelombang ketiga corona yang akan terjadi di Indonesia. Bagaimana penjelasannya?
ADVERTISEMENT
“Masa krisis ini selain belum berakhir untuk Jawa, Bali, Madura karena beranjak ke pedesaan, di luar jawa sedang meningkat dan belum memasuki masa puncaknya,” ujar Dicky kepada wartawan, Minggu (5/9).
Oleh karena itu, Dicky beranggapan bahwa potensi adanya gelombang ketiga akan terjadi luar Pulau Jawa,Bali, Madura. Apalagi testing di sana juga belum sepenuhnya memadai.
“Makanya potensi Indonesia mengalami gelombang ketiga itu tidaklah serta merta harus terjadi di di Jawa, Bali, Madura tapi di pulau lain, karena Indonesia negara kepulauan. Ada kontribusi dari pulau-pulau besar itu terhadap pola pandemi atau kurva pandemi di Indonesia,” ungkapnya.
“Indonesia berbeda sekali lagi, sebagai negara kepulauan dalam pulau-pulau besar ya dia akan mengalami banyak tantangan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dicky pun mewanti-wanti seluruh pihak di luar Jawa dan Bali untuk selalu waspada. Kenaikan kasus corona mengancam.
“Gelombang ketiga itu nyata dan besar ancamannya, bukan bicara konteks Jawa Bali, tapi di luar Jawa ini bisa berkontribusi, apalagi diperparah dengan minimnya 3T dan salah satu indikatornya adalah testing yang menurun,” pungkasnya.
Gelombang kenaikan kasus corona pertama terjadi di bulan Januari 2021. Saat itu kasus naik usai mobilitas tinggi saat libur Natal dan Tahun Baru.
Gelombang kedua terjadi pada Juni-Juli hingga kasusnya baru mulai melandai pada akhir Agustus. Lonjakan kasus di periode ini karena maraknya varian Delta yang lebih menular.