Epidemiolog: Kunci Hadapi Hepatitis Akut, Surveilans-Komunikasi Publik Kuat

10 Mei 2022 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mendorong pemerintah Indonesia memperkuat surveilans terkait kasus hepatitis akut. Apalagi saat ini sudah terdeteksi 15 kasus.
ADVERTISEMENT
“Biosurveillance ini ya harus dibangun dari sampai tingkat dasar praktik pribadi, klinik-klinik, puskesmas dan sampai ke rumah sakit. Nah ini yang akan memberikan suplai informasi data yang memadai terjadi bila terjadi atau munculnya suatu penyakit baru ataupun ada perubahan dari penyakit yang ada,” ungkap Dicky, Senin (9/5).
“Dalam menyikapi atau merespons hepatitis ini peningkatan perbaikan sistem deteksi surveilans kemudian juga bagaimana kita membangun komunikasi dengan publik ini menjadi sangat penting,” tutur dia.
Dicky mengungkapkan bahwa prinsip pencegahan pada Hepatitis akut sejalan dengan prinsip di masa pandemi COVID-19.
“Karena kita masih dalam situasi pandemi COVID-19 tentu mau tidak mau ini bisa jadi ada hubungannya kepada pandemi itu sendiri, sehingga prinsip pencegahan 5M, deteksi dini, maupun akselerasi vaksin menjadi penting dan literasi ataupun komunikasi risiko yang diberikan,” ucap Dicky.
ADVERTISEMENT
Menurut Dicky penting untuk menjelaskan upaya mitigasi pencegahan dengan menerapkan program yang sudah selama ini disampaikan kepada publik.
“Menerapkan program yang selama ini sudah ada dan sudah disampaikan publik personal hygiene, kebersihan diri, lingkungan sanitasi, kebersihan makanan minuman, maupun masalah bagaimana kita harus menjaga 5M, kedisiplinan ini yang harus kita lakukan dan kita gencarkan pada publik literasinya,” tutup dia.
Reporter: Rachel Koinonia