Epidemiolog: Potensi Corona Gelombang Ke-3 Menguat karena Varian Omicron

27 November 2021 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
World Health Organization (WHO) telah resmi menetapkan mutasi B11529 atau varian Omicron sebagai variants of concern (VoC). Hal ini tentu membuat prediksi pandemi COVID-19 kembali memburuk.
ADVERTISEMENT
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan bahwa kemunculan varian ini berpotensi membuat gelombang ketiga corona di Indonesia bisa saja datang.
Sebab, walau pemerintah belum mengumumkan adanya temuan varian Omicron atau tidak, varian-varian yang dikategorikan VoC lainnya telah terbukti menyebabkan lonjakan kasus di berbagai negara.
Termasuk ketika varian Delta menerjang Indonesia hingga menyebabkan gelombang kedua hingga puncaknya pada Juli lalu.
Untuk itu, pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan agar hal tersebut tak terulang kembali.
"Yang jelas potensi gelombang ketiga itu ada. Satu hal yang menguat saat ini [Varian Omicron] sehingga yang harus kita lakukan mitigasi. Pemerintah benar dengan PPKM, Nataru sudah banyak batasan sudah betul. Namun yang harus dilakukan lebih giat adalah vaksinasi. Ini penting sekali," kata Dicky kepada kumparan, Sabtu (27/11).
ADVERTISEMENT
Potensi gelombang ini tentu dapat dihindari dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengoptimalkan cakupan vaksinasi seluas dan secepat mungkin.
Rendahnya vaksinasi di Afrika dinilai menjadi salah satu penyebab dengan mudahnya varian atau mutasi corona bermunculan.
"Karena dari Omicron ini kita tahu banyak terjadi tetap dominan pada orang yang belum vaksinasi di Afrika Selatan. Termasuk juga di negara lain menunjukkan juga begitu efektifnya vaksin gitu terhadap meski varian baru," kata Dicky.
"Tapi harus kita ingat, efektivitas [vaksin] itu mencegah keparahan dan kematian. Dalam mencegah kematian, dia menular pada orang lain itu enggak," tutupnya.