Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Erick Thohir Jelaskan Alasan Pemerintah Sulit Pesan Vaksin Pfizer dan Moderna
24 November 2020 19:34 WIB
ADVERTISEMENT
Vaksinasi corona untuk masyarakat Indonesia ditargetkan berjalan pada awal 2021. Menteri BUMN, Erick Thohir , menjelaskan, vaksin impor yang dibeli pemerintah harus memenuhi standar kualitas hingga kapasitas penyimpanan.
ADVERTISEMENT
Indonesia sudah lama menerapkan sistem rantai dingin. Erick menyebut, Indonesia memiliki standar penyimpanan cold chain dengan suhu tertentu.
"Tentu sebagai catatan tambahan, vaksin yang akan dibeli pemerintah yang cold chain-nya atau distribusinya yang friendly dengan distribusi kita, di mana tadi sudah disampaikan, 2-8 derajat celcius," ujar Erick dalam Webinar KPCPEN: Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19, Selasa (24/11).
Indonesia sejauh ini akan memakai kandidat vaksin dari Sinovac (China), Novavax (AS), dan AstraZeneca (Inggris-Oxford). Terkait vaksin Moderna dan Pfitzer asal AS yang diklaim efektif lebih dari 90 persen, Erick mengaku pemerintah kesulitan menggunakannya lantaran terkendala suhu.
"Kenapa Pfitzer dan Moderna belum bisa? Karena memang cold chain-nya (harus disimpan di suhu) minus 75 derajat celcius (Pfitzer). Yang satu (Moderna), minus 20 derajat. Untuk negara sepeti Amerika pun, mereka akan ada transisi," kata Erick.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita harus bongkar sistem distribusi kita, misalnya jadi minus 20 [derajat], ini nanti akan menghambat distribusi yang biasa kita lakukan," tuturnya.
Erick menuturkan, bisa saja sebetulnya Indonesia merombak sistem rantai pendingin untuk menyesuaikan dengan vaksin yang tersedia. Namun, hal ini akan membutuhkan banyak waktu, sedangkan dunia sedang menghadapi pandemi.
"Kalau persiapan ini 3 tahun lagi, mungkin beda. Tapi ini kan persiapan yang harus dilakukan dan sistem distribusi kita sudah berjalan baik sejauh ini, dengan 2-8 derajat celcius. Berarti vaksin yang harus dibeli pun harus masuk kategori yang cold chainnya friendly dengan indonesia. Karena itu, kalau dilihat kembali kenapa misalnya pemerintah pilih Sinovac atau Novavax atau AstraZeneca, karena alasan alasan ini," ungkap Erick.
ADVERTISEMENT