Esai Foto: Menaruh Asa di Bursa Kerja

21 Januari 2024 13:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BROSUR LOKER -  Pencari kerja mengumpulkan sejumlah brosur lowongan kerja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
BROSUR LOKER - Pencari kerja mengumpulkan sejumlah brosur lowongan kerja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stan-stan perusahaan yang ambil bagian dalam bursa kerja awal tahun di Gedung Smesco, Jakarta terlihat dipadati pencari kerja. Awal tahun memang menjadi pembuktian tentang rencana, harapan dan doa yang dipanjatkan di akhir tahun. Tidak sedikit warganet membagikan harapan tersebut di media sosial, "resolusi 2024 resign dari pengangguran" atau "tempat kerja baru, semangat baru".
SCAN QR CODE - Pencari kerja memindai QR Code untuk melihat lowongan pekerjaan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di tengah dunia digital yang berkembang pesat, lamaran kerja konvensional masih diminati sebagian perusahaan untuk mencari pekerja. Amplop berwarna coklat yang khas, berisi CV dan surat lamaran kerja terlihat menumpuk di salah satu stan bursa kerja.
MOBILITAS JAKARTA - Suasana mobilitas Jakarta yang padat di kawasan Jalan Gatot Soebroto, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di sudut lain terlihat beberapa pencari kerja sibuk mengisi formulir lamaran kerja. Iman (27) merupakan lulusan S1 salah satu perguruan tinggi yang mencoba mencari peruntungan di bursa kerja awal tahun ini. Ia mengambil banyak brosur tawaran kerja dari stan-stan perusahaan yang ambil bagian dalam bursa kerja tersebut. "Mau jadi apa aja yang penting kerja, dicoba semua mudah-mudahan ada yang nyangkut".
MENGISI FORMULIR - Pencari kerja mengisi formulir lowongan pekerjaan di salah satu acara bursa kerja di Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pencari kerja di bursa kerja itu datang dari berbagai daerah di Jabodetabek. Menurut panitia, banyak juga dari luar Jabodetabek seperti dari berbagai daerah di Pulau Jawa bahkan luar Jawa seperti Lampung. Pencari kerja rela ngemper tak peduli dengan keramaian sekitar dan membawa bekal dari rumah untuk makan siang.
PADATI BURSA KERJA - Para pencari kerja memadati salah satu stan bursa kerja di Smesco, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Indonesia Career Expo Jakarta, yakni bursa kerja yang diadakan di Gedung Smesco pada pekan kedua Januari 2024 itu, diikuti oleh 58 perusahaan dan menawarkan 290 lowongan pekerjaan. Untuk masuk ke bursa kerja ini, pencari kerja hanya perlu memfollow akun Instagram penyelenggara saja.
ANTRE - Para pencari kerja antre memasuki bursa kerja di Thamrin City Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Stan bursa kerja yang menerima lamaran kerja konvensional langsung mewawancara pencari kerja yang dirasa cocok dan memenuhi persyaratan perusahaan. Di bursa kerja itu, setidaknya ada enam bilik wawancara yang selalu terisi sesi wawancara. Terlihat pencari kerja sedang diwawancara salah satu perusahaan, sementara pekerja lainnya sedang menunggu dipanggil sesi wawancara berikutnya.
BERKAS LAMARAN - Tumpukan berkas lamaran kerja di salah satu stan perusahaan yang ambil bagian dalam bursa kerja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ketua Bidang Kebijakan Publik Apindo Sutrisno Iwantono mengatakan pandemi COVID-19 telah mengubah teknologi yang dipakai dalam dunia usaha. Menurutnya, penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) akan banyak digunakan oleh dunia usaha di dalam negeri ke depannya. Hal tersebut menjadi alasan tren pemutusan hubungan kerja (PHK) akan berlanjut di tahun 2024 mendatang.
SESI INTERVIEW - Pencari kerja sedang melakukan sesi interview atau wawancara dengan salah satu HR perusahaan (kiri), sementara pencari kerja lainnya sedang menunggu (kanan). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh salah satu platform pencarian kerja di Asia yang memiliki lebih dari 30 ribu lowongan kerja aktif, meski ada banyak pemecatan yang terjadi di perusahaan besar, yang sebenarnya terjadi adalah penyebaran lowongan kerja untuk para remote dan flexible worker. Talenta digital dikatakan sebagai skill yang paling dicari oleh banyak perusahaan dan dilihat sebagai skill yang bukan saja menjadi nilai tambah tapi juga menjadi keharusan untuk tenaga siap kerja.
PULANG KERJA - Sejumlah pegawai kantoran di kawasan Jalan Jenderal Sudirman saat jam pulang kerja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan