Esai Foto: Ziarah Sambut Ramadan di Tengah Kepungan Banjir
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Betapa kagetnya mereka saat melihat makam sanak saudaranya terendam, imbas hujan deras yang melanda Jakarta beberapa pekan terakhir. Bahkan, salah satu blok makam terendam hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Perasaan pilu, getir, dan sedih dirasakan saat mereka melihat makam keluarganya terendam, hingga tak bisa ditemukan jejaknya.
Sambil mengitari kompleks pemakaman, petugas makam bercerita pada kumparan, makam-makan tersebut sebelumnya tak pernah terendam separah ini saat hujan.
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab TPU Semper sering terendam banjir. Di antaranya pembangunan lokasi bongkar muat yang berada tak jauh dari lokasi pemakaman.
Lalu lokasi yang dekat dengan aliran Kali Begok di Cilincing, serta kontur tanah yang rendah, diduga menjadi penyebab kompleks pemakaman ini sering terendam banjir.
Para penjaga makam juga menyayangkan sikap keluarga yang cenderung tak peduli dengan kondisi makam. Penjaga makam hanya akan merawat dan menjaga kondisi makam jika pihak keluarga membayar uang pemeliharaan Rp 50 ribu per tiga bulan.
Tak heran banyak makam tak terawat semakin terendam saat banjir melanda TPU Semper. Tak ada perbaikan seperti peninggian dan pemberian patok makam.
Hal tersebut membuat banyak warga kebingungan saat makam keluarganya hilang dari pantauan.
Seperti Agus (39) tiap menit ia mondar-mandir sembari menyeka keringat. Dirinya sibuk mencari makam anaknya.
"Saya agak lupa persis di mana lokasinya, sudah setahun lebih saya kerja di luar kota" ucapnya.
Kebanyakan pihak keluarga merasa kondisi pemakaman di TPU Semper akan semakin membaik, sehingga perawatan makam jarang dipikirkan. Namun, cuaca berkata lain. Hujan deras makin menenggelamkan makam anggota keluarganya.