Fachrul Razi Ajak Ulama Jelaskan Islam kepada Dunia untuk Redam Islamofobia

29 Februari 2020 2:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Kongres Umat Islam Indonesia VII di Bangka Belitung. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kongres Umat Islam Indonesia VII di Bangka Belitung. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Fachrul Razi mengajak para ulama serta ormas Islam untuk terus memperkenalkan Islam yang damai kepada dunia. Hal itu dimaksudkan melawan Islamofobia yang masih ada dalam sejumlah kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ajakan itu disampaikan Fachrul saat di hadapan ratusan ulama dan cendikiawan muslim saat acara penutupan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII.
“Ini kongres sudah selesai, tapi rasanya saya ingin menitip juga pesan kepada MUI dan kita semua. Mungkin sewaktu-waktu kita perlu mengajak dunia untuk kembali berpikir bagaimana memberi pelajaran pengertian kepada umat dunia tentang Islam yang sebenarnya itu bagaimana. Sehingga dengan itu mudah-mudahan islamofobia ini akan hilang,” ungkap Fachrul di lokasi kongres, Hotel Novotel Bangka and Convention Centre, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (28/2).
Fachrul mengharapkan MUI sebagai salah satu representasi utama umat Islam Indonesia bisa menjadi penggerak upaya pengenalan Islam kepada dunia. Dorongan itu juga ditujukan kepada ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Banyak orang Islam memberikan pelajaran yang salah tentang Islam kepada umat lain,” tutur Fachrul.
Menteri Agama Fachrul Razi. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
“Tunjukkan kepada dunia, Islam itu seperti ini. Jadi yang dilakukan oleh si A si B itu salah, kembalilah Anda tunjukkan bagaimana Islam yang sesungguhnya,” imbuhnya.
Fachrul mengapresiasi atas diselenggarakannya KUII VII. Ia berharap hal yang dihasilkan dalam kongres bisa memajukan kehidupan umat Islam dan Indonesia secara keseluruhan.
“Harapan saya, kiranya rumusan-rumusan penting yang telah diputuskan pada kongres ini dapat diimplementasikan dalam bentuk pedoman bagi umat Islam dan bangsa Indonesia, maupun program yang dapat menyentuh langsung kepentingan masyarakat, sehingga mampu memberikan kontribusi dan kemaslahatan bagi pembangunan nasional,” ucapnya.
KUII VII pada 25-28 Februari menghasilkan 9 poin Deklarasi Bangka Belitung. Deklarasi ini abstraksi dari persoalan umat dan kebangsaan yang dibahas selama kongres oleh para ulama serta cendikiawan muslim Indonesia.
ADVERTISEMENT
Deklarasi itu berisi imbauan, dorongan maupun seruan kepada umat Islam serta pemerintah. Yakni soal penguatan paham kebangsaan, penguatan pendidikan, pemberantasan korupsi, hingga penghapusan oligarki dalam konteks politik Indonesia.