Fadjroel Ungkap Capaian 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf: Atasi Pandemi, Kawal Keadilan

22 Oktober 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumumkan menteri baru kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12).
 Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumumkan menteri baru kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin sudah berlangsung selama dua tahun. Juru bicara Presiden, Fadjroel Rahman. memaparkan sejumlah pencapaian Jokowi-Ma’ruf selama 2 tahun memerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fadjroel menjelaskan, pencapaian-pencapaian ini mencakup berbagai sektor, seperti hukum dan HAM, hingga pandemi COVID-19.
“Selama dua tahun pemerintahan, Presiden Joko Widodo menciptakan keseimbangan antara penanganan pandemi, kebijakan keberlanjutan pembangunan nasional, serta pengawalan keadilan, hukum dan HAM,” kata Fadjroel kepada wartawan, Jumat (22/10).
Fadjroel menegaskan, kebijakan terkait keadilan, hukum, dan HAM menjadi bagian penting dari implementasi transformasi progresif. Termasuk melindungi, memajukan, menegakkan, dan memenuhi HAM, juga hak konstitusional untuk melakukan kritik (secara lisan dan tertulis).
“Presiden Joko Widodo melanjutkan program sertifikat tanah gratis untuk rakyat tidak mampu dengan total capaian 32,9 juta sertifikat per Mei 2021. Penanganan mafia pertanahan, penyelesaian konflik agraria, upaya penanganan pelanggaran HAM berat masa lalu dalam proses juga pembaharuan KUHP, penyelesaian kasus BLBI, dan Rencana Aksi Nasional HAM melalui Perpres No. 53 Tahun 2021,” ungkap Fadjroel.
Fadjroel Rahman memberikan keterangan pers usai bertemu Jokowi. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Selain itu, Jokowi juga telah konsisten memimpin proses transformasi dalam koridor konstitusi, regulasi, demokrasi dan ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
“Fondasi transformasi progresif dimulai dari perubahan cara kerja bangsa khususnya pemerintahan. Cara kerja pemerintahan harus efektif-efisien, melayani dan memberdayakan rakyat,” urai dia.
“Perubahan cara kerja ditopang oleh penyederhanaan regulasi, salah satunya Undang-Undang Cipta Kerja yang disahkan pada 2 November 2020. Cara kerja baru bangsa Indonesia juga diperkuat oleh organisasi kepemerintahan yang maju yaitu birokrasi yang tidak rumit, tidak koruptif, dan terintegrasi secara digital. Maka, Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan penyederhanaan birokrasi sebagai upaya membentuk organisasi kepemerintahan maju,” imbuh Fadjroel.
Ia menuturkan, cara kerja yang ditekankan Jokowi adalah ditopang penyederhanaan regulasi dan birokrasi sebagai landasan penting implementasi kebijakan di semua bidang.
Lebih lanjut, terakhir, Fadjroel menekankan transformasi progresif bangsa Indonesia akan ditandai dengan pemindahan IKN (Ibu Kota Negara) ke Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. Saat ini,persiapan lokasi dan konsep tata kota sudah berjalan. Surat Presiden (Surpres) RUU IKN juga telah disampaikan kepada DPR RI.
ADVERTISEMENT
“Dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah dua tahun ‘membajak pandemi’ dengan transformasi progresif. Pencapaian selama dua tahun ini adalah buah dari gerak kolaboratif (gotong royong) Presiden Joko Widodo dan seluruh rakyat, dan akan terus bergerak bersama mencapai Indonesia Maju," tegas dia.
"Terima kasih kepada 270 juta rakyat Indonesia untuk gotong-royong dan kesukarelaan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Kita yakin Indonesia Maju, Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh,” tutup Fadjroel.
=================
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews