Fadli Zon Baca "Sajak Tukang Gusur" di Kampung Akuarium

9 Juni 2018 17:52 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon di Kampung Akuarium (Foto:  Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon di Kampung Akuarium (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengunjungi Kampung Akuarium, Penjaringan Jakarta Utara. Fadli datang untuk menjadi pembicara dalam tausiyah kerakyatan bertajuk "2019 Indonesia Pasca Jokowi".
ADVERTISEMENT
Sebelum mengisi tausiyah, Fadli berkeliling melihat kondisi Kampung Akuarium dan menyapa warga sekitar. Fadli berpendapat, sudah banyak perubahan fisik yang tampak dari Kampung Akuarium, yang sempat terdampak penggusuran di era Gubernur Ahok.
“Sekarang wajah Kampung Akuarium sudah jauh berbeda dari yang saya lihat beberapa waktu lalu kesini, saya kira 3-4 kali (lipat),” kata Fadli di lokasi, Sabtu, (9/6).
“Alhamdulillah apa yang menjadi perjuangan dari masyarakat di Kampung Akuarium dan Jakarta menjadi kenyataan,” imbuhnya.
Fadli lalu membacakan puisi karyanya, tentang penggusuran yang terjadi pada 2016 silam. Ini bukan kali pertama. Puisi berjudul ‘Sajak Tukang Gusur’ itu sebelumnya pernah dibacakan Fadli di lokasi yang sama.
Fadli Zon di Tausiyah Kerakyatan. (Foto:  Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon di Tausiyah Kerakyatan. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Berikut isi puisi "Sajak Tukang Gusur" :
ADVERTISEMENT
Tukang gusur-tukang gusur. Menggusur orang-orang miskin. Di kampung-kampung hunian puluhan tahun. Di pinggir bantaran Kali Ciliwung. Di rumah-rumah nelayan Jakarta. Di dekat apartemen mewah, mal yang gagah. Semua digusur, sampai hancur.
Tukang gusur, tukang gusur. Melebur orang-orang miskin. Melumat mimpi-mimpi masa depan. Membunuh cita-cita dan harapan. Anak-anak kehilangan sekolah, bapak-bapaknya dipaksa menganggur. Ibu-ibu kehabisan air mata.
Tukang gusur, menebar ketakutan di Ibu Kota. Gayanya pongah bagai penjajah. Caci maki kanan kiri. Mulutnya serigala penguasa. Segala kotoran muntah. Kawan-kawannya konglomerat. Centengnya oknum aparat. Menteror kehidupan rakyat.
Ibu Kota katanya semakin indah. Orang-orang miskin digusur pindah. Gedung-gedung semakin cantik menjulang. Orang miskin digusur hilang.
Tukang gusur tukang gusur. Sampai kapan kau duduk di sana. Menindas kaum dhuafa.
ADVERTISEMENT
Tukang gusur, tukang gusur. Suatu masa kau menerima karma. Pasti digusur oleh rakyat Jakarta
Seusai membacakan puisi, Fadli menyinggung Ahok yang sudah berhasil ‘digusur’ dari jabatannya sebagai gubernur. “Tinggal satu lagi, tahun 2019 kita ganti presiden,” ucap Fadli.
Tausiyah lalu dimulai. Lagu '2019 Ganti Presiden' dua kali disela-sela tausiyah. Lagu dinyanyikan Fadli Zon, Amien Rais dan Neno Warisman menyanyikan ldi atas panggung di Kampung Akuarium, Jakarta Utara.
Fadli mengatakan, tak menutup kemungkinan lagu "2019 Ganti Presiden" akan dinyanyikan dalam setiap acara khusus yang digelar partai oposisi Jokowi.
“Ya mudah-mudahan (setiap acara). Saya kira itu lagu yang bagus, membawa semangat. Dan orang juga harus menyampaikan apa adanya,” ucap Fadli.
Lirik lagu tersebut, kata dia, menggambarkan keadaan bangsa ini. Fadli meminta masyarakat untuk jujur menyuarakan isi hati.
ADVERTISEMENT
“Kalau sayang sama bangsa ini harus menyampaikan apa adanya. Jangan tipu-tipu, jangan berbohong bahwa semuanya baik baik saja,” ujarnya.
“Saya kira apa yang jadi lirik dari lagu 2019 Ganti Presiden ini sangat relevan, sangat cocok dengan kenyatan, dan mewakili kenyataan. Saya kira ini mengena di hati, dan apa yang datang dari hati akan menyentuh hati,” tutup Fadli.