Fadli Zon: Biasanya Calon Petahana Diuntungkan Dana Siluman Kampanye

13 Agustus 2018 17:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon meninggalkan kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon meninggalkan kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief sempat menuding cawapres Sandiaga Uno memberikan mahar masing-masing Rp 500 milliar kepada PAN dan PKS untuk memuluskan langkahnya maju cawapres hingga sebagai dana kampanye di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon justru menuding calon petahana Joko Widodo (Jokowi) yang diuntungkan karena menggunakan dana siluman untuk berkampanye. Untuk itu, Fadli meminta adanya transparansi dalam penggunaan dana selama kampanye.
"Ke depan harus ada transparansi penggunaan dana kampanye termasuk dari petahana. Biasanya petahana diuntungkan dana siluman. Jangan sampai gunakan anggaran terselubung," kata Fadli di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (13/8).
Sementara itu, Fadli tak khawatir jika Bawaslu nantinya memanggil Sandi soal cuitan Andi soal tudingan dana mahar Sandi sebesar Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS. Menurut dia, kicauan Andi bukanlah sebuah masalah dan tak memiliki dasar yang berarti.
"Saya kira tidak ada case (cuitan Andi Arief). Itu ujaran tak ada dasar, apalagi tak terjadi apa-apa," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Fadli mengungkapkan selanjutnya Gerindra akan membahas kelanjutan dana logistik bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dana itu berasal dari perseorangan hingga partai pengusung paslon tersebut.
"Dibicarakan selanjutnya untuk biaya logistik dan lain-lain. Pemenangan pemilu harus ada kontribusi dari kandidat termasuk Pak Prabowo, Pak Sandi, dari partai seperti apa, persiapkan saksi atribut, spanduk, baliho, billboard dan lain-lain," tutup Fadli.