Fadli Zon Minta Jokowi Tegur Gus Yahya yang Kunjungi Israel

13 Juni 2018 13:12 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon (Foto: Jafrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Jafrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon tak terima dengan pembelaan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), KH Yahya Staquf atau Gus Yahya, yang menyebut kehadirannya dalam konferensi tahunan Forum Global AJC (Komite Yahudi Amerika) yang digelar di Yerusalem selama 10-13 Juni 2018 adalah inisiatif pribadi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pun, kata Fadli, Gus Yahya adalah seorang pejabat negara, yang seharusnya memahami politik luar negeri Indonesia. Dengan demikian, sebagai pejabat negara harus tunduk pada konstitusi dan UU No.37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri, yang mendukung kemerdekaan Palestina.
"Pembelaan Gus Yahya yang mengklaim kunjungannya dalam kapasitas pribadi, jelas tak dapat diterima. Gus Yahya adalah penasihat Presiden, anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Posisinya setingkat menteri yang berarti juga pejabat negara. Dan jabatan tersebut selalu melekat, tak bisa dipisahkan," ujar Fadli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/6).
Karena itu, ia meminta pemerintah atau Presiden Joko Widodo segera memberikan klarifikasi sekaligus teguran terhadap kunjungan Gus Yahya ke Israel tersebut.
"Sangat penting bagi pihak pemerintah untuk memberikan klarifikasi sekaligus teguran terhadap kunjungan anggota Wantimpres Staquf, yang menyandang status sebagai pejabat negara," ucapnya.
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yahya di Israel (Foto: Youtube/AJCGlobal)
Fadli juga menyindir sensitivitas Gus Yahya yang lebih memilih hadir di forum AJC di Yerusalem dan mengabaikan penderitaan rakyat Palestina yang belakangan ini semakin gencar dibombardir oleh tentara Israel. Bahkan, kunjungan Gus Yahya bisa dinilai oleh dunia internasional sebagai bentuk justifikasi simbolis dukungan pejabat negara Indonesia terhadap tindakan Israel selama ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Fadli mempertanyakan bentuk diplomasi yang dijalankan oleh Gus Yahya. Jika diperhatikan, pembicaraan Gus Yahya di Forum Global AJC, tak ada pernyataan yang menyiratkan dukungan terhadap Palestina. Bahkan dari video yang beredar, tak ada kata Palestina dalam pernyataan Staquf.
"Mengingat sikap politik luar negeri Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, kehadiran Gus Yahya di Israel sangat tidak konstruktif. Bahkan kontraproduktif. Selain bermasalah secara prosedural, saya melihat kunjungan anggota Wantimpres ke Israel juga mengandung cacat moral," pungkasnya.