Fadli Zon: Peretas Ponsel BEM SI Harus Ditindak, Sering Terjadi di Pilpres 2019
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya mengalami kejadian serupa ini sudah berkali-kali terutama ketika Pemilu 2019. Ponsel diserang nomor asing seolah dari nomor telepon berbagai negara. Sehingga HP tak bisa digunakan," kata Fadli Zon saat dihubungi, Minggu (10/4).
Fadli menerangkan, peretasan bisa saja digunakan untuk mengambil alih nomor ponsel seseorang, yang kemudian digunakan untuk menyebar hoaks. Sehingga, ini bisa saja terjadi pada anggota BEM SI yang ponselnya diretas.
"Modus ini mirip operasi intelijen, cyber attack. Ada juga kloning dan pengambilalihan nomor ponsel untuk menyebarkan informasi palsu di berbagai platform media sosial. Jelas ini tindakan ilegal," terang Fadli.
Fadli meminta pihak berwenang segera mengusut dan menindak pelaku peretasan tersebut. Ia menegaskan, peretasan ini jelas melanggar hukum.
ADVERTISEMENT
"Peretasan dan serangan terhadap ponsel pribadi jelas merupakan pelanggaran hukum, pelanggaran privasi dan hak asasi. Harus ditindak pelakunya," tandas dia.
BEM SI berencana menggelar aksi unjuk rasa besok. Jelang hari H aksi, beberapa ponsel milik anggota BEM SI diretas.
Hingga kemarin, Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin belum bisa mengakses beberapa media sosial di ponselnya. Selain Kaharuddin, ponsel beberapa ketua BEM anggota BEM SI, juga ikut diretas.
"HP dari koordinator pusat BEM SI sudah dua hari ini sedang diretas," ujar Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal pada kumparan Sabtu (9/4).
"(Ponsel) belum bisa digunakan sampai detik ini," lanjut Luthfi.