Fadli Zon: Reshuffle Kabinet Jokowi Jangan Trial and Error
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dia khawatir hal itu akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah, khususnya dalam menangani pandemi virus corona.
"Jadi jangan trial and error dan kemudian terjadi tambal sulam. Saya khawatir ini akan menimbulkan kalau salah satu distrust kepada pemerintah, dan distrust ini akan menambah kompleks situasi pandemi, ekonomi, dan sebagainya," kata Fadli dalam diskusi 'Jangan Pegel Nunggu Reshuffle ', Sabtu (24/4).
Menurut Fadli, Jokowi seharusnya melakukan reshuffle secara holistik dengan satu tim yang memiliki kredibilitas. Di tengah pandemi, ia berharap Jokowi juga mengambil keputusan dengan matang.
"Kalau mau melakukan reshuffle, lakukan dengan radikal dalam arti memang secara holistik dengan satu tim yang benar-benar punya kredibilitas dan mengerti apa yang mesti dilakukan, membaca, dan mediagnosanya itu benar ibaratnya benar, dari jauh saja kelihatan, misalnya ini obatnya ini," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Oleh sebab itu, setiap kebijakan di tengah pandemi dan situasi ekonomi sekarang ini itu harus benar-benar hati-hati dengan kalkulasi yang matang dan tepat," sambung Fadli.
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menepis adanya trial and error dalam perombakan kabinet. Menurutnya, perombakan kabinet dilakukan untuk beradaptasi dengan situasi yang ada.
"Tidak ada trial error sebenarnya, yang ada upaya kepemimpinan yang baik itu kan selalu berupaya adaptatif terhadap perubahan yang terjadi, seperti juga perusahaan, negara ini, pemerintah itu kan juga sebuah living organization, suatu organisasi yang hidup," ujarnya.
"Dan organisasi yang hidup, dia harus beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi. Apalagi perubahan kondisi sekarang ini, kira berhadapan langsung dengan krisis pandemi," kata Fadjroel.
ADVERTISEMENT