Fadli Zon: Reuni 212 Munculkan Optimisme Kemenangan Prabowo-Sandi

3 Desember 2018 14:24 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, saat berada dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, saat berada dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus Demokrat Ferdinand Hutahean menilai Reuni 212 bisa mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto. Selain itu, aksi Reuni 212 disebut menjadi momen kemenangan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Fadli Zon, menilai pendapat itu sah-sah saja. Ia pun berharap pendapat tersebut benar-benar menjadi kenyataan.
"Mudah-mudahan. Itu kan sah-sah saja dan menurut saya memang kita ini berada di sebuah tahun politik, tentu setiap kandidat baik kandidat nomor 1 nomor 2 dan juga para caleg berusaha untuk menambah dukungan dari masyarakat. Winning hearts and minds gitu ya, mendapatkan dukungan," kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/12).
Fadli menyebut, Reuni 212 juga sedikit banyak memberikan optimisme bagi paslon Prabowo-Sandi. Selain itu, peristiwa tersebut juga membangkitkan sebuah harapan akan perbaikan di masa mendatang.
"Saya kira bagi kami Reuni Akbar 212 itu sebuah peristiwa yang sangat besar, yang memberikan rasa optimisme kemenangan Prabowo-Sandi juga," jelasnya.
Massa Reuni 212 memadati sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa Reuni 212 memadati sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Karena saya kira mayoritas yang hadir kemarin itu rasanya mempunyai sebuah dukungan kepada calon yang kita usung, karena menginginkan ada perubahan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Fadli juga bangga bahwa peserta aksi Reuni 212 datang tanpa adanya paksaan atau embel-embel apa pun. Menurut dia, massa dalam jumlah tersebut datang untuk menyatakan sikap akan pentingnya perubahan.
"Memang mereka itu orang-orang yang sudah menyatakan sikap, datang atas kemauan sendiri, tidak ada paksaan, tidak ada embel-embel sembako dibagikan," ujarnya.
"Mereka bawa makanan minuman sendiri, mau mengorganisir sendiri. Jadi saya pikir ini sebuah energi, sebuah tenaga dan ini masih dalam koridor kerangka demokrasi," tandas Fadli.