Fadli Zon: Saya Tidak Merasa Sebarkan Hoaks Ratna Sarumpaet

4 Oktober 2018 12:56 WIB
Waketum Gerindra Fadli Zon di KPU Jakarta (Foto: Aprilandika Hendra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Waketum Gerindra Fadli Zon di KPU Jakarta (Foto: Aprilandika Hendra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon dilaporkan ke kepolisian karena dianggap turut menyebar berita bohong atas penganiayaan fiktif yang dilakukan oleh aktivis Ratna Sarumpaet. Namun, Fadli membantah ikut menyebar hoaks.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak tahu menahu bahwa itu sebuah kebohongan. Saya tidak merasa (menyebarkan hoaks),” kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10).
Fadli mengatakan sangat menyayangkan dan mengecam tindakan Ratna yang berbohong soal penganiayaan yang dia alami. Padahal sikap simpati yang ia dan Prabowo Subianto berikan didasari ketulusan dari rasa kemanusiaan.
Fadli Zon menjenguk Ratna Sarumpaet setelah dikabarkan dianiaya di Bandung pada 21 September 2018 (Foto: Twitter @fadlizon)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon menjenguk Ratna Sarumpaet setelah dikabarkan dianiaya di Bandung pada 21 September 2018 (Foto: Twitter @fadlizon)
“Saya mengenal Bu RS itu sebagai seorang yang mempunyai integritas dan keberpihakan kepada rakyat. Seorang ibu 70 tahun yang kritis terhadap berbagai peristiwa, saya mendengarkan pengaduan (penganiayaan) itu. Jadi tidak ada dari kita secara, misalnya, bahwa kami tidak tahu bahwa itu sebuah kebohongan,” terang Fadli.
Selain itu, Fadli menyebut koalisi Prabowo-Sandi tidak memiliki instrumen untuk mengungkapkan kebenaran dari pengakuan penganiayaan yang disebut Ratna. Isu penganiayaan Ratna dimulai ketika foto wajahnya yang lebam tersebar di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada laporan seperti itu, kita kan tidak punya alat untuk memverifikasi. Yang bisa melakukan verifikasi adalah dokter, polisi, dan memang itulah yang kita arahkan," ujar dia.
"Cuma kita memang sangat menyayangkan, menyesalkan dan ini sebuah hal (kebohongan) yang luar bisa terjadi,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Ratna Sarumpaet mengakui berbohong soal penganiayaan yang dialaminya di Bandara Husein Sastranegara pada 21 September 2018. Ia mengungkapkan wajahnya lebam bukan karena penganiayaan, melainkan efek prosedur sedot lemak pipi.
Pihak RS Bedah Bina Estetika juga membenarkan Ratna dirawat sejak 21 September hingga 24 September. Atas kebohongan itu, Ratna menyampaikan permintaan maafnya, khususnya kepada Prabowo Subianto dan Amien Rais yang sempat menggelar konferensi pers mengecam penganiayaan tersebut.
ADVERTISEMENT