Fadli Zon soal Pasar dan Mal Ramai Jelang Lebaran: Kebijakan Berantakan

21 Mei 2020 13:32 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemacetan lalu lintas di tengah berlakunya pembatasan sosial skala besar di Jakarta, Indonesia, Selasa (19/5). Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan lalu lintas di tengah berlakunya pembatasan sosial skala besar di Jakarta, Indonesia, Selasa (19/5). Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
ADVERTISEMENT
Sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan di berbagai wilayah Indonesia beberapa hari terakhir diramaikan oleh masyarakat yang ingin berbelanja kebutuhan jelang hari raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Padahal, pemerintah masih menegaskan aturan pencegahan penularan virus corona, termasuk pemda-pemda yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai fenomena ini terjadi lantaran pemerintah tidak tegas dalam menindak masyarakat pelanggar aturan tersebut. Menurutnya, pemerintah seakan lebih mementingkan aspek ekonomi dibandingkan keselamatan rakyatnya.
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Aktivitas ekonomi penting, tapi sejauh mana risiko dan timingnya? Mudik dilarang tapi transportasi umum antarkota boleh. Jadi kelihatan (kebijakan) basa-basi. Intinya berantakan," ungkap Fadli saat dihubungi, Kamis (21/5).
Ia menilai pemerintah cenderung menerapkan aturan standar ganda sehingga membingungkan masyarakat.
Meski pemerintah menegaskan tidak ada pelonggaran PSBB, namun kenyataan di lapangan berbeda. Faktanya, Fadli menyebut petugas berwenang sudah tidak terlalu ketat menertibkan masyarakat yang masih berkerumun di pasar maupun mal-mal.
Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kalteng melakukan razia di salah satu mal di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Karena penjagaan yang tidak terlalu ketat lagi, masyarakat jadi berani melanggar aturan PSBB.
ADVERTISEMENT
"Di satu sisi, PSBB dan tak ada pelonggaran. Di sisi lain membolehkan aktivitas tertentu yang berpotensi penularan. Karena inkonsistensi ini masyarakat jadi bingung dan tak percaya lagi mana yang benar," tutup Fadli.
Mal-mal di berbagai wilayah seperti Semarang, Surabaya, Tangerang, hingga Batam diramaikan warga jelang Lebaran. Pemerintah daerah masing-masing pun turun tangan dengan mengadakan operasi pasar hingga tes corona massal untuk mencegah penularan.
Masyarakat juga masih banyak yang tetap beraktivitas seperti biasa dan memenuhi jalanan tanpa ada pembatasan fisik. Pemandangan ini terjadi di daerah-daerah yang juga telah menerapkan PSBB.
Hingga Rabu (20/5), total kasus positif COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 19.189 orang. Jika masyarakat masih tetap abai dan tidak mengikuti protokol kesehatan serta aturan yang ditetapkan, akhir dari pandemi ini belum akan datang dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.