Fahira Minta Pemerintah Setop Sementara Promosi Pariwisata, Fokus Cegah Corona

29 Februari 2020 20:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anggota DPD RI, Fahira Idris, mengataan saat ini banyak negara sudah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah masuknya virus corona. Hal tersebut, kata dia, perlu diikuti oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fahira meminta pemerintah sementara mengesampingkan fokus investasi hingga pariwisata, tetapi mulai mengambil langkah mencegah virus corona.
“Makanya sekarang fokus Indonesia itu harusnya bukan jor-joran keluarkan anggaran agar turis datang ke Indonesia, tetapi menyiapkan segala sesuatu baik itu hal yang substansi mulai anggaran, menajemen krisis, penyiapan alat pemeriksaan virus, kesiapan fasilitas kesehatan, sampai yang teknis," kata Fahira dalam keterangannya, Sabtu (29/2).
"Misalnya saja mengantisipasi kelangkaan masker. Saya belum melihat pemerintah membahas ini,” lanjut dia.
Fahira menganggap saat ini fokus pemerintah belum penuh terkait pencegahan virus corona. Misalnya masih memprioritaskan pariwisata, agar wisman yang batal mengunjungi China, Korea Selatan atau Jepang datang ke Indonesia.
“Kita mau promosi seperti apa dan ke siapa? 40 negara lebih sudah terinfeksi. Negara-negara tersebut pasti mengeluarkan kebijakan pembatasan agar warganya tidak berpergian ke luar negeri dan membatasi masuknya warga negara asing ke negaranya," kata Fahira.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa promosi pariwisata itu pekerjaan yang sia-sia, promosi wisata boleh, tapi nanti setelah virus ini benar-benar bisa dikendalikan. Saya dan mungkin banyak masyarakat bingung melihat pola pikir Pemerintah saat ini,” lanjut dia.
Ia mengatakan, Singapura Korea Selatan hingga Jepang yang punya teknologi lebih maju saja kewalahan menangani virus corona, termasuk menyediakan masker hingga bahan-bahan makanan.
“Tantangan kita lebih besar. Wilayah luas, penduduk lebih banyak, ditambah kesiapan infrastruktur kesehatan belum mantap,” tutupnya.
Diketahui, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 72 miliar bagi influencer asing untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendorong sektor pariwisata yang terpukul lantaran adanya virus corona.
Ditutupnya penerbangan dari dan menuju China diperkirakan membuat Indonesia kehilangan devisa dari sektor pariwisata sebesar USD 2,87 miliar atau Rp 40,7 triliun dalam setahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Maka, Presiden Joko Widodo memutuskan berbagai kebijakan untuk menggenjot perekonomian setelah menggelar Rapat Terbatas di Istana Negara, Selasa (25/2). Ikut dalam rapat tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.