Fahri Hamzah Kritik Pemanggilan Anies oleh Polisi: Negara Reaktif dan Panik
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta diperiksa Polda Metro Jaya selama sekitar 9 jam. Pemanggilan Anies akibat kerumunan beberapa pekan lalu di acara Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengkritik langkah penyidik Polda Metro Jaya yang memanggil Anies untuk dimintai klarifikasi.
"Pemanggilan terhadap Anies dalam kapasitasnya sebagai gubernur menunjukkan ada kesalahpahaman tentang cara mengelola negara," kata Fahri, Rabu (18/11).
Fahri berani menyebut pemanggilan terhadap Anies menunjukkan kepanikan pemerintah. Seharusnya, menurut Fahri, ada langkah antisipatif dari negara.
"Ini kan sebenarnya soal-soal yang sama berulang, soal salah paham tentang cara kerja negara. Ini negara reaktif bukan negara antisipatif. Ini pemerintah panik bukan pemerintah tenang dan percaya diri," tutur mantan Wakil Ketua DPR itu.
Lebih lanjut, Fahri menegaskan, Indonesia saat ini perlu persatuan dengan iklim yang tenang dalam menangani pandemi COVID-19. Namun, upaya pemanggilan terhadap Anies Baswedan justru menunjukkan pemerintah gagal dalam menjaga agar suasana tetap kondusif.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah ini gagal bikin keadaan tambah tenang, padahal sekarang ini adalah hari-hari bersatu, kita seharusnya bersama menghadapi tantang resesi dan krisis kesehatan. Sebagai rakyat, kami prihatin kenapa keributan ini seperti dipelihara," tutup Fahri.
Seusai diperiksa Selasa (17/11) malam, Anies tak banyak bicara, detailnya terkait pemeriksaan ia mempersilahkan ditanyakan ke pihak Polda Metro. Untuk diketahui, karena kerumunan di acara Rizieq 2 Kapolda dicopot yaitu Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.