Fahri: RI Perlu Lockdown, Menteri Sudah Ada yang Positif Corona

16 Maret 2020 8:56 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah saat peluncuran buku di Pressroom DPR, Jakarta, Jumat (27/9/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah saat peluncuran buku di Pressroom DPR, Jakarta, Jumat (27/9/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Melonjak drastisnya jumlah warga yang positif terjangkit virus corona di Indonesia memerlukan langkah antisipatif dan cepat dari pemerintah. Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, pemerintah sudah harus melakukan lockdown.
ADVERTISEMENT
Salah satu indikatornya, kata Fahri, sudah ada salah satu menteri yang positif virus corona.
"Ketika seorang menteri kena, artinya serangan ke jantung pemerintahannya sudah terjadi. Di negara negara lain itu, anggota kongres bahkan ada yang wakil presiden dan sebagainya, itu yang menyebabkan mereka melakukan lockdown. Saya kira Indonesia sudah harus melakukan itu karena anggota kabinet sudah kena," kata Fahri Hamzah kepada kumparan, Senin (16/3).
Politikus asal NTB itu membandingkan pemerintah langkah yang diambil Turki. Menurut Fahri, Turki sebenarnya adalah negara yang pariwisatanya jauh lebih besar dari Indonesia.
Dengan satu kasus meninggal di Turki akibat corona, negara itu sudah melakukan lockdown besar-besaran terhadap perbatasannya.
Menhub Budi Karya Sumadi hadiri rapat terbatas bersama Joko Widodo, Rabu (11/3), Foto: Instagram/@sekretariat.kabinet
"Itu sebabnya kita juga harus melakukan itu," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pendiri Partai Gelora itu menuturkan, opsi lockdown basisnya adalah penguatan daerah yang dipimpin oleh Kepala Daerah.
"Jadi, seharusnya ada pusat koordinasi nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden dan juga ada pusat pusat koordinasi daerah yang dipimpin oleh Gubernur Bupati atau Wali Kota di daerah otonomi," ujarnya.
"Metodenya haruslah bertingkat, karena kita menganut konsep negara otonomi. Berbeda kalau yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok yang dianggap efektif karena mereka itu hanya ada satu komando bagi seluruh negara," tandas Fahri.