Fakta-fakta Pria Sipil Pakai Pelat TNI di Tol Japek

16 April 2024 8:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria pakai mobil pelat Mabes TNI cekcok di Tol. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pria pakai mobil pelat Mabes TNI cekcok di Tol. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar video viral di media sosial memperlihatkan pengemudi Fortuner menggunakan pelat dinas Mabes TNI terlibat cekcok dengan pengemudi lain di jalan Tol.
ADVERTISEMENT
Terlihat pelat dinas Mabes TNI itu, yakni 84337-00, yang telah mati. Sementara mobil sipil yang terlibat cekcok dengannya, yakni jenis Suzuki berpelat B 1244 DKV. Diduga peristiwa itu terjadi di Tol Japek arah Cikampek.
Aksi cekcok itu diduga dipicu karena pria yang menggunakan mobil pelat Mabes TNI ini hendak menyalip dari kiri jalan dan menyenggol kendaraan lainnya. Padahal, dalam aturan lalu lintas, pengemudi dilarang mendahului dari kiri tol. Termasuk menggunakan kiri jalan jika tidak dalam keadaan terdesak.
"Bapak dinas di mana?" ucap salah seorang penumpang di mobil sipil yang disenggol.
"Mabes TNI," jawab pria yang menggunakan pelat Mabes TNI yang langsung keluar dari mobilnya.
"Atas nama siapa?" tanya penumpang sipil.
ADVERTISEMENT
"Kakak saya jenderal," jawab pria itu.
Pria itu kemudian menyebut nama kakaknya adalah Sonny Abraham.
"Sonny Abraham cari," ucap pria berkacamata itu.
Namun, penelusuran kumparan, belum ditemukan nama pati TNI Sonny Abraham.
Ahmad Sahroni Soroti
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, memberikan keterangan pers di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). Foto: Fadlan/kumparan
Peristiwa ini ternyata mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi III [Hukum] DPR RI Ahmad Sahroni. Sahroni mengecam aksi pria yang menggunakan mobil pelat dinas Mabes TNI ini.
"Menarik untuk disimak bersama... Keren nih abangnya Jendral. Kasian bang jendral sonny abraham kebawa-bawa , pdhal kelakuan adiknya ga banget. Plat nya gimana ??" tulis Sahroni dalam akun Instagramnya.
Sahroni sudah mempersilakan kumparan untuk mengutipnya.
Mobil TNI yang Ngamuk di Tol Japek Pakai Pelat Palsu, Pemilik Asli Lapor Polisi
ADVERTISEMENT
Mabes TNI mengungkapkan hasil penyelidikan pria dengan mobil berpelat dinas Mabes TNI yang mengamuk di Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan Puspom Mabes TNI, pengemudi arogan itu ternyata menggunakan pelat palsu.
Purnawirawan Perwira Tinggi TNI, Asep Adang, adalah sosok yang terdaftar sebagai pemilik asli pelat dinas itu.
"Pengemudi arogan yang menggunakan pelat dinas Mabes TNI ternyata pelat dinas palsu. Pemilik asli sudah lapor ke kepolisian karena merasa dirugikan," sebut Nugraha saat dikonfirmasi kumparan, Senin (15/4).
Nugraha memastikan pria tersebut tidak memiliki hubungan atau berasal dari keluarga TNI. Termasuk pernyataannya yang mengaku memiliki kakak seorang jenderal TNI.
Karena berhubungan dengan sipil, maka penyelidikan kasus ini dihentikan oleh TNI.
ADVERTISEMENT
"[Penyelidikan di TNI dihentikan] Benar," sebut Nugraha.
Asep sendiri telah membuat laporan polisi di Polda Metro Jaya karena merasa dirugikan. Laporannya diterima dengan nomor LP/B/2005/IV/2024/SPKT/POLDAMETROJAYA, pada tanggal 14 April 2024.
Korban yang Ditabrak Fortuner Berpelat TNI Palsu akan Lapor ke Polda Metro Jaya
Pria pakai mobil pelat Mabes TNI cekcok di Tol. Foto: Dok. Istimewa
Pemilik mobil yang terlibat cekcok dengan pria arogan berpelat Mabes TNI palsu di Tol Japek arah Cikampek, akan melapor ke Polda Metro Jaya terkait insiden yang menimpanya.
Korban yang merupakan pemilik akun media sosial X @tantekostt ini, mengaku laporan itu dibuat karena mobilnya—Suzuki berpelat B 1244 DKV—ditabrak dengan sengaja oleh pelaku.
"Iya, melaporkan karena ditabrak (sengaja) oleh orang yang pakai pelat TNI dan mengancam dengan mengaku adik jenderal," sebut @tantekostt saat dikonfirmasi kumparan, Senin (15/4). Ia enggan membeberkan identitas.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku akan melayangkan laporan itu pada Selasa, 16 April 2024.
"Benar, besok saya akan melapor resmi ke Puspom TNI di Mabes Cilangkap. Dan setelah itu melapor ke Polda Metro. Rencana besok saya akan didampingi penasihat hukum," tambahnya.