Fakta-fakta Terbaru soal Sekeluarga Tewas Diracun: Motif hingga Tampang Pelaku

30 November 2022 5:25 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dhio Daffa (22) tersangka pembunuhan orang tua dan kakak kandungnya di Kabupaten Magelang. Foto: Dok. Polda Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Dhio Daffa (22) tersangka pembunuhan orang tua dan kakak kandungnya di Kabupaten Magelang. Foto: Dok. Polda Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
Dhio Daffa (22) tega membunuh orang tua dan kakak kandungnya karena sakit hati. Ia mengaku merasa terbebani karena harus menanggung biaya kebutuhan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, dari hasil penyidikan sementara tersangka mengaku sakit hati. Dhio kesal karena diminta menanggung beban keluarganya. Ia juga diminta membayar utang ayahnya.
"Sakit hati karena (DD) diberikan beban untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga untuk biaya pengobatan orang tuanya. Bapak orang tua daripada terduga pelaku itu dua bulan lalu baru saja pensiun dan kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua daripada terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga untuk biaya pengobatan," ujar Sajarod kepada awak media di lokasi, Selasa (29/11).
Ia juga cemburu lantaran kakak pertamanya tidak diberikan hal yang sama. Ia merasa terbebani karena harus menanggung keuangan orang tuanya seorang diri apalagi saat ini ia sedang menganggur.
ADVERTISEMENT
Mengapa Dhio Daffa Si Anak Durhaka Begitu Mudahnya Mendapatkan Arsenik?
Tangkap layar hasil pencarian 'arsenik' atau 'arsenic' di beberapa toko online. Foto: kumparan
Ketiga korban tewas usai menenggak minuman beracun. Racun dicampur dalam teh hangat dan es kopi. Pelakunya tak lain adalah anak kedua Abbas Ashar, bernama Dhio Daffa (22).
Racun tersebut kemudian dicampur dalam teh dan es kopi. Kepada polisi, tersangka mengaku mencampur dua sendok teh ke dalam minuman.
"Yang bersangkutan mengakui menggunakannya dua sendok teh dicampur dalam minuman teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya. (Teh kopi) yang bikin ibunya kemudian dia campur ketika ibunya keluar dari dapur si terduga pelaku ini memasukkan zat kimianya dengan cara mencampurnya," kata Sajarod.
Sebelum melakukan aksi mematikannya pada Senin kemarin, Daffa sebelumnya pernah mencoba meracuni keluarganya. Pada percobaan pertama, Daffa memasukkan racun ke dalam es dawet yang yang dikonsumsi keluarganya. Saat itu hanya berefek mual.
ADVERTISEMENT
Kepada polisi, Dhio mengaku membeli racun jenis arsenik tersebut di sebuah toko online. Polisi masih mendalami berapa gram racun yang digunakan.
"Zat dibeli bersamaan melalui online mengaku membeli arsenik, untuk gramnya masih kita dalami berapa gram yang digunakannya," sebut Sajarod, Selasa (29/11).
Dalam percobaan pencarian produk asrsenik di beberapa toko online, kumparan menemukan produk ini dapat dibeli oleh secara bebas.
Pada laman Tokopedia, kami mencari produk dengan kata kunci 'arsenik', hasilnya Tokopedia menyebut barang ini tak boleh dibeli. Tapi, saat kami mengganti dengan kata kunci 'arsenic' muncul produk kimia.
Keluarga Bantah Pengakuan Dhio Daffa: Dia Banyak Bohongnya
Suasana rumah TKP pembunuhan 1 keluarga di Kabupaten Magelang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Sakit hati diminta menanggung utang orang tua disebut jadi motif Dhio Daffa (22) tega menghabisi nyawa orang tua dan kakak kandungnya.
ADVERTISEMENT
Namun Sukoco (69), kakak kandung Heri Riyani (54), atau ibu kandung pelaku sekaligus korban, tidak percaya dengan pengakuan Daffa.
Sukoco mengatakan, adik dan adik iparnya merupakan keluarga berada. Suami Heri merupakan seorang pensiunan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Kabupaten Grobogan.
"Enggak mungkin kalau masalah ekonomi, saya tahu mereka sangat mapan. Tidak pernah cerita lagi susah ekonomi atau gimana atau punya utang. Suaminya juga baru 2 bulan pensiun," ujar Sukoco kepada wartawan, Selasa (29/11).
Ia juga membantah ayah Daffa sakit. Selama ini keduanya dalam kondisi kesehatan yang bagus.
Motif Si Anak Durhaka di Magelang Racuni Ayah, Ibu, dan Kakaknya
Suasana rumah TKP pembunuhan 1 keluarga di Kabupaten Magelang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, dari hasil penyidikan sementara tersangka mengaku sakit hati. Dhio kesal karena diminta menanggung beban keluarganya. Ia juga diminta membayar utang ayahnya.
ADVERTISEMENT
"Sakit hati karena (DD) diberikan beban untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga untuk biaya pengobatan orang tuanya. Bapak orang tua daripada terduga pelaku itu dua bulan lalu baru saja pensiun dan kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua daripada terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga untuk biaya pengobatan," ujar Sajarod kepada awak media di lokasi, Selasa (29/11).
Ia juga cemburu lantaran kakak pertamanya tidak diberikan hal yang sama. Ia merasa terbebani karena harus menanggung keuangan orang tuanya seorang diri apalagi saat ini ia sedang menganggur.
Pernah Coba Bunuh Keluarganya Tapi Gagal
Rumah keluarga di Magelang yang tewas diracun. Foto: Dok. Istimewa
Dhio Daffa (22) ternyata pernah melakukan hal serupa beberapa hari yang lalu.
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, sebelum membunuh orang tuanya pada Senin (28/11) kemarin, tersangka pernah melakukan aksi yang sama minggu lalu. Saat itu ia mencampur racun ke dalam dawet.
ADVERTISEMENT
"Dua kali percobaan yang terakhir kemarin berhasil sehingga menimbulkan korban meninggal dunia. Yang pertama itu sempat memberikan dawet untuk beberapa orang tidak hanya keluarganya namun ada orang lain, teman-temannya juga. Namun, tidak sampai mengakibatkan kematian," ujar Sajarod kepada wartawan, Selasa (29/11).
Ia menjelaskan, pada percobaan pertama, ketiga korban hanya mengalami mual dan muntah.
Hasil Autopsi Keluarga yang Tewas Diracun di Magelang: Otak hingga Jantung Rusak
Rumah keluarga di Magelang yang tewas diracun. Foto: Dok. Istimewa
Kabid Dokes Polda Jawa Tengah, dr Summy Hastry Purwanti, mengungkap hasil autopsi jenazah 3 keluarga di Magelang yang tewas diracun.
Ketiganya mengalami kerusakan di bagian otak, jantung, dan paru-paru, akibat tingginya kadar racun yang dicampur dalam minuman mereka.
"Semua minum air atau cairan yang ada racunnya karena dari saluran napas atas dari bibir, lambung ada merah seperti terbakar. Dia minum zat beracun dari organ, otak, hati, jantung, paru ada racunnya," ujar Hastry di lokasi kejadian, Selasa (29/11).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, tingginya kadar racun tersebut dapat terlihat dari cepatnya waktu kematian korban dari mulai diminum hingga terkapar.