Menko Polhukam Wiranto Diserang

Fakta Seputar Penusukan Wiranto: Pelaku Nikah Siri hingga Motif Dendam

12 Oktober 2019 5:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Dok Polres Pandeglang
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Dok Polres Pandeglang
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Wiranto kini masih terbaring di ruangan Cerebro Intensive Care Unit (CICU) RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Ia telah menjalani operasi akibat penyerangan di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, pada Jumat (11/10), kondisi Mantan Panglima ABRI itu telah melewati masa kritis.
Wiranto sebelumnya ditusuk Syahrial Alamsyah alias Abu Rara (51) menggunakan pisau saat melakukan kunjungan kerja di Menes. Dalam penyeragan itu, Abu Rara dibantu istrinya, Fitri Andriani (21).
Berikut sejumlah fakta seputar penusukan tersebut:
- Bawa Anak Berusia 13 Tahun
Tak hanya berdua, penyerang Wiranto kala itu membawa seorang anak berusia 13 tahun. Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi mengatakan anak itu kini telah dipulangkan ke kampung halaman Abu Rara di Medan, Sumatera Utara.
"Kebetulan pelaku kan pendatang, jadi kita amankan anak itu kepada pihak keluarganya di Medan," kata Edy Sumardi di Polsek Menes, Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
Polisi menduga Abu Rara membawa anaknya dari pernikahan sebelumnya ikut dalam aksinya agar tidak dicurigai. Terlebih, kata Edy, penusuk Wiranto terlihat berbaur dengan masyarakat.
- 2 Pelaku Nikah Siri
Status hubungan Abu Rara dan Fitri terungkap. Polisi menyebut keduanya adalah pasangan suami-istri siri, dengan jarak usia terpaut 30 tahun.
Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut keduanya dinikahkan secara siri oleh Ketua JAD Bekasi Abu Zee. Mereka menikah siri di kediaman Abu Zee di Bekasi. Namun tak disebut kapan mereka menikah.
“Syahrial menikah dengan Fitri secara siri, mereka dinikahkan Abu Zee,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).
Dalam catatan KTP dan kartu keluarga, Abu Rara merupakan duda beranak satu. Sedangkan, Fitri merupakan gadis berusia 21 tahun asal Brebes.
ADVERTISEMENT
- Abu Rara Lulusan Fakultas Hukum
Abu Rara merupakan pria kelahiran Deli Serdang, Sumut. Ia merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).
"Ya, dia (Syahrial) stambuk (masuk) 1987 dan tamat tahun 1994," kata Kepala Humas USU, Elvi Sumanti kepada SumutNews.com, Jumat (11/10/2019).
- Pelaku Dendam Ketua JAD Bekasi Ditangkap
Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pelaku menyerang adalah kesal pimpinan JAD Bekasi, Abu Zee, ditangkap. Pimpinan JAD Bekasi Abu Zee ditangkap bersama delapan orang lainnya pada 23 September 2019.
“Abu Rara stres tertekan, mendengar Abu Zee, ketuanya, tertangkap,” kata Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).
Dedi mengatakan, kekesalan tersebut kemudian disampaikan Abu Rara ke Fitri. Mereka akhirnya mengincar pejabat yang sedang berada di lingkungannya di Pandeglang, Banten. Kebetulan, saat itu ada Wiranto sedang melakukan kunjungan kerja.
ADVERTISEMENT
- Usus Wiranto Sempat Dipotong saat Operasi
Akibat penusukan yang dilakukan Abu Rara, Wiranto harus menjalani operasi di RSPAD. Mantan Ketua MK Mahfud mengatakan dokter harus melakukan tindakan pada usus Wiranto.
"Membaik, saya ketemu dengan kepala rumah sakitnya, Mayjen Terawan ya. Saya berbicara banyak. Alhamdulillah (sudah) membaik, sekarang dalam tahap recovery dan masa kritis sudah lewat tadi malam," ujar Mahfud usai menjenguk Wiranto di RSPAD, Jumat (11/10).
"Ususnya ya, memang itu terkena lalu dipotong. Terus disambung lalu selesai," sambungnya.
Namun, ia mengatakan, kondisi Wiranto kini berangsur membaik. Wiranto sudah melewati masa kritisnya.
- Wiranto Sempat Pendarahan Sampai 3 Liter
Sementara itu, menurut Ketua MPR Bambang Soesatyo, luka yang dialami Wiranto akibat luka tusuk itu terbilang parah. Luka itu menyebabkan pendarahan hingga 3 liter. Namun, saat ini pendarahan itu sudah ditangani dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Jadi syukur alhamdulillah kita bersyukur bahwa luka yg terkena Bapak Wiranto cukup parah, darahnya sekitar 3 liter di dalam perutnya (pendarahan). Sudah dibersihkan, sudah dalam tindakan medis dan sekarang tahap pemulihan," jelas Bamsoet.
"Dan beliau akan menyampaikan langsung dalam press conference apa yang sesungguhnya terjadi (pada saatnya nanti)," imbuhnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten