FBI Baku Tembak dengan Seorang Pria yang Mencoba Menerobos Markasnya

12 Agustus 2022 7:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang pria bersenjata yang mencoba menerobos gedung FBI di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, berujung tewas dalam baku tembak dengan polisi. Pria itu tewas usai pengejaran panjang dengan mobil dan akhirnya terpojok di ladang jagung.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, polisi belum mengidentifikasi pria yang tewas itu dan dalam sejumlah jumpa pers belum akan berkomentar penerobosan.
The New York Times dan NBC News mengutip sumber tanpa nama yang mengidentifikasi pria itu sebagai Ricky Shiffer, berusia 42 tahun.
Seorang reporter NBC News mengatakan di Twitter, dua pejabat penegak hukum yang tidak ingin disebutkan namanya menerangkan, pria itu berada di gedung Capitol AS di Washington selama serangan oleh para pendukung Presiden Donald Trump pada 6 Januari 2021.
Ilustrasi FBI. Foto: Reuters
Insiden Ohio dimulai pada Kamis pagi waktu setempat, ketika tersangka gagal mencoba memasuki fasilitas penyaringan pengunjung FBI. Dia kemudian melarikan diri dari daerah itu dengan kendaraan putih, menuju utara di Interstate 71.
ADVERTISEMENT
"Pengejaran terjadi dan tersangka menembakkan senjatanya ke polisi," kata juru bicara Patroli Jalan Raya Ohio State Nathan Dennis dalam jumpa pers.
Kendaraan akhirnya berhenti dan baku tembak antara tersangka dan petugas polisi berlanjut. Ia menambahkan, tidak ada polisi yang terluka.
"Sepanjang hari ini aparat penegak hukum berusaha berunding dengan tersangka. Setelah beberapa lama negosiasi gagal," kata Dennis.
"Tersangka kemudian menodongkan senjata api ke arah penegak hukum dan tembakan dilepaskan oleh aparat penegak hukum di tempat kejadian," kata Dennis.
"Tersangka meninggal di lokasi," imbuhnya.
The New York Times, mengutip dua pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan para penyelidik sedang mencari tahu apakah tersangka memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok ekstremis.
Sebuah mobil polisi terlihat di luar kediaman mantan Presiden AS Donald Trump di Mar-A-Lago, Palm Beach, Florida, AS, Senin (8/8/2022). Foto: Giorgio Viera/AFP
FBI telah menjadi subyek ancaman online pendukung Donald Trump sejak agennya menggeledah kediaman eks Presiden AS itu di Florida. Trump diselidiki dalam rangka dugaan adanya dokumen yang dihapus dari Gedung Putih ketika ia meninggalkan kantor pada Januari 2021.
ADVERTISEMENT