news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Febri Diansyah soal IPK 2020: Menyedihkan, Komitmen RI Berantas Korupsi Memburuk

29 Januari 2021 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Febri Diansyah mengangkat kartu identitas pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menyampaikan pengunduran dirinya sebagai pegawai dari lembaga anti korupsi tersebut di gedung KPK, Kamis (24/9).  Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Febri Diansyah mengangkat kartu identitas pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menyampaikan pengunduran dirinya sebagai pegawai dari lembaga anti korupsi tersebut di gedung KPK, Kamis (24/9). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2020 terus menuai sorotan negatif. IPK Indonesia 2020 berada di peringkat 102 dari 180 negara dengan skor 37. Hasil IPK tersebut turun dibanding 2019 yang berada di peringkat 85 dengan skor 40.
ADVERTISEMENT
IPK Indonesia kini setara negara di Afrika, Gambia. Sedangkan di tingkat ASEAN, IPK Indonesia bahkan di bawah Timor Leste yang ada di posisi 86 dengan skor 40.
Mantan jubir KPK, Febri Diansyah, menyatakan turunnya IPK Indonesia sebagai hal yang menyedihkan. Padahal skor IPK di Asia Pasifik rata-rata 45.
"Ini menyedihkan. Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia turun dari 40 ke 37. Kita di rangking 102 dari 180 negara. Padahal rata-rata CPI Asia Pasifik 45 & global 43," ujar Febri dikutip dari akun Twitternya.
Ilustrasi KPK. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Febri menyebut, skor IPK Indonesia menunjukkan komitmen pemberantasan korupsi memburuk. Namun ia enggan menyimpulkan apakah turunnya IPK dampak revisi UU KPK.
"Komitmen pemberantasan korupsi Indonesia memburuk. Dampak revisi UU KPK & pelemahan KPK?" kata Febri.
ADVERTISEMENT
Menurut Febri, turunnya skor IPK Indonesia merupakan alarm bagi eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
"Lihat indeks yang paling menukik turun: korupsi terkait sektor bisnis. Enggak mungkin bicara investasi dan pertumbuhan ekonomi tanpa komitmen pemberantasan korupsi," tutupnya.