Feri Amsari: KPK Berisi Orang-orang Baik Sampai Firli Bahuri Masuk

19 Juni 2021 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Upaya pelemahan selalu mengiringi kinerja KPK. Sebab, banyak pihak 'terusik' dengan kinerja-kinerja pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.
ADVERTISEMENT
Mulai dari peristiwa cicak vs buaya saat KPK menangani kasus rasuah di Kepolisan yang berjilid-jilid, kriminalisasi pimpinan, penyiraman air keras kepada penyidik, hingga terakhir dilakukan dari internal dengan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Pelemahan-pelemahan itu dinilai Peneliti PUSaKO Universitas Andalas, Feri Amsari, sebagai cerminan bahwa KPK bekerja dengan baik. Namun semua pudar saat Firli Bahuri menjadi Ketua KPK sejak Desember 2019.
"Ada suatu sinyal yang menarik bagi saya, ya, sampai hari ini. Lembaga KPK itu menurut saya bisa dipastikan berisi orang-orang baik sampai Pak Firli masuk ya," kata Feri dalam diskusi Agenda Mendesak Penguatan KPK secara daring, Sabtu (19/6).
"Mereka diserang habis-habisan. Bahkan sudah dinonaktifkan dan bahkan akan diberhentikan bulan November, mereka tetap diserang," sambungnya.
Pengamat Feri Amsari. Foto: Antara
Feri mengatakan serangan-serangan yang diterima KPK itu menandakan bahwa lembaga itu berisi orang-orang baik.
ADVERTISEMENT
Namun kini KPK terlihat mesra dengan lembaga negara yang selama ini kerap bersitegang, seperti DPR. Ia melihat akrabnya KPK dengan DPR baru terjadi di era Firli Bahuri.
"Yang aneh itu adalah kalau KPK dan orang-orangnya kemudian akur dengan lembaga-lembaga koruptif, orang bermasalah, ini jadi aneh," kata dia.
Feri menyinggung soal betapa mesranya hubungan KPK dengan DPR. Bahkan di forum rapat anggaran, KPK meminta ada kenaikan anggaran yang cukup tinggi mencapai Rp 400 miliar untuk pagu anggaran 2022. Dalam rapat itu, para anggota DPR menyatakan permintaan KPK merupakan sesuatu hal yang wajar.
"Pak Busyro juga mungkin mengikuti ya, pimpinan KPK meminta kenaikan anggaran saya terbayang betapa mesranya hubungan KPK dengan DPR dengan Kementerian Keuangan, betapa romantisnya relasi mereka sekarang," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Di titik itu kita bisa merasa curiga, kok KPK begitu dekat dengan aparatur negara, yang notabene sangat mudah menyimpangkan kekuasaannya," pungkasnya.