Feri Amsari: Saya Khawatir Ketum PKB, PAN, Golkar Nyaman di Lingkar Kekuasaan

26 Februari 2022 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamat Feri Amsari. Foto: Antara
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat Feri Amsari. Foto: Antara
ADVERTISEMENT
Tiga ketum parpol koalisi Presiden Jokowi yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketum Golkar Airlangga Hartarto mendukung adanya perpanjangan masa jabatan presiden karena alasan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari khawatir pernyatan para ketum parpol itu karena terlalu nyaman berada di lingkar kekuasaan.
"Yang saya khawatir dari pernyataan-pernyataan ketua-ketua partai itu baik Golkar, PKB, PAN, dalam menyampaikan upaya perpanjangan masa jabatan ini, terlalu nyaman di dalam lingkaran kekuasaan bagi partai-partai ini," kata Feri dalam diskusi virtual, Sabtu (26/2).
"Jadi dari pada mengeluarkan upaya baru di dalam pemilu berikutnya, ya sudah ini diperpanjang karena sudah menikmati kekuasaan yang akan segera berakhir ini," lanjutnya.
Feri berpandangan para parpol koalisi juga sudah nyaman dengan pembagian kekuasaan yang sudah diberikan Jokowi.
"Jadi mungkin pembagian kekuasaannya sudah rempah-rempahnya quote dan quote sudah ternikmati, jadi maunya dilanjutkan saja. Jangan kemudian terjadi peralihan yang akan merugikan partai-partai pendukung pemerintah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Feri, hasrat parpol ingin memperpanjang masa jabatan presiden merusak kualitas demokrasi, termasuk bagi parpol di luar pemerintahan. Padahal, Feri mengatakan parpol di luar pemerintahan juga memiliki hak untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.
"Ini sebenarnya akan merusak suasana demokrasi partai-partai lain. Bagaimana terutama partai-partai di luar koalisi pemerintahan. Padahal, partai-partai di luar itu juga punya hak untuk kemudian memperjuangkan aspirasi kader dan para pemilihnya dalam kancah pemilu berikutnya," tutur dia.
"Mereka juga termasuk dirugikan karena kehilangan kesempatan untuk kemudian ikut berperan dalam pemerintahan," kata Feri.