Filipina Deportasi Marinir AS Pembunuh Transgender usai Diberi Pengampunan

13 September 2020 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Otoritas Filipina mendeportasi Marinir Amerika Serikat. Foto: Romeo Ranoco/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Otoritas Filipina mendeportasi Marinir Amerika Serikat. Foto: Romeo Ranoco/Reuters
ADVERTISEMENT
Otoritas Filipina pada Minggu (13/9) mendeportasi seorang Marinir Amerika Serikat yang dihukum karena membunuh seorang wanita transgender pada tahun 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Marinir AS bernama Joseph Scott Pemberton itu dideportasi setelah diberikan pengampunan mutlak oleh Presiden Rodrigo Duterte.
Keputusan Duterte memicu kontroversi karena memberikan ampunan secara mengejutkan ke Kopral Lance Joseph Scott Pemberton. Hal ini dikaitkan dengan keinginan Filipina mendapat akses pada vaksin COVID-19 buatan AS.
Mengutip Reuters, menurut juru bicara Biro Imigrasi (BI) Dana Sandoval, Pemberton meninggalkan Bandara Internasional Manila pada pukul 9 pagi waktu setempat dengan pesawat militer AS.
Pemberton didampingi oleh perwakilan dari kedutaan AS saat menuju bandara.
"Sebagai konsekuensi dari perintah deportasi terhadapnya, Pemberton telah dimasukkan ke dalam daftar hitam seterusnya, dan melarangnya untuk kembali," kata Komisaris BI Jaime Morente dalam sebuah pernyataan.
Rincian pengaturan penerbangan Pemberton tidak diungkapkan ke media sampai dia pergi dengan pengamanan yang ketat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pengadilan menjatuhi hukuman 10 tahun penjara kepada Pemberton karena membunuh Jennifer Laude di sebuah hotel di Olongapo, di dekat bekas pangkalan angkatan laut AS enam tahun lalu.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
Namun, tindakan Duterte untuk mengampuni Pemberton telah memicu kecaman dari para aktivis yang menggambarkan tindakan tersebut sebagai ‘ejekan terhadap keadilan’.
Juru Bicara kepresidenan Harry Roque, mengatakan menurut pendapat pribadinya bahwa keputusan Duterte itu kemungkinan berasal dari keinginannya untuk mendapatkan akses vaksin virus corona yang sedang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan AS.
Namun Kementerian Kesehatan mengatakan tidak ada perusahaan pembuat vaksin AS yang dalam pembicaraan dengan pemerintah menetapkan persyaratan tertentu untuk vaksin.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)