Firli Bahuri: Buku Why Nations Fail yang Saya Maksud Sudah Dibaca Tahun 2012

Ketua KPK Firli Bahuri saat melantik 4 pejabat struktural KPK Foto: Dok. KPK

Ketua KPK, Komjen Firli Bahuri, sempat menyinggung soal buku 'How Democracies Die' yang dibaca Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Firli menyatakan, selain buku itu, ada pula buku berjudul 'Why Nations Fail' yang sudah ia baca sejak 2002.

Pernyataan Firli ini menimbulkan respons dari masyarakat, sebab buku 'Why Nations Fail' baru dirilis pada 2012. Sementara buku 'How Democracies Die' baru terbit pada 2018.

Berikut pernyataannya:

Jadi kalau kemarin saya lihat ada di media Pak Anies membaca How Democracies Die. Sebelum itu, Pak, bukunya ada, Why Nations Fail, itu sudah lama saya baca, Pak, tahun 2002 (red: buku Why Nations Fail terbit 2012) sudah baca buku itu. Kalau ada yang baru baca sekarang kayanya ... Makanya banyak yang mengkritisi kan, sudah lama buku itu, Pak.

Firli kemudian mengklarifikasi hal tersebut. Ia mengatakan, apa yang disampaikannya dalam acara serah terima barang rampasan hasil tindak pidana korupsi dari KPK kepada sejumlah pihak pada Selasa (24/11) terdapat kekeliruan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membaca buku 'How Democracies Die' Foto: Twitter @aniesbaswedan

Ia menyatakan pernyataannya itu merujuk buku 'Why Nations Fail', bukan soal buku 'How Democracies Die' yang dibaca Anies.

"Betul, buku Why Nations Fail maksud saya," kata Firli saat dikonfirmasi, Rabu (25/11).

Terkait substansi buku itu, Firli menyampaikan bahwa salah satu isinya menjabarkan bagaimana negara gagal, salah satunya karena maraknya tindak pidana korupsi.

Ia mengaku buku tersebut masih tersimpan rapi di perpustakaannya.

"Buku Why Nation Fail yang saya maksud yang saya sudah saya baca tahun 2012, edisi asli yang dipublish pertama di Inggris Raya tahun 2012," kata dia.

"Bukunya masih saya simpan di perpustakaan saya. Pertama di Great Britain 2012 dan di-published di Amerika di tahun yang sama," sambungnya.