FKUB Banda Aceh Ingatkan Protokol Kesehatan di Rumah Ibadah Harus Tetap Berjalan

9 Juli 2020 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (29/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (29/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banda Aceh mengingatkan kepada seluruh umat beragama untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama di setiap rumah ibadah.
ADVERTISEMENT
Ketua FKUB Banda Aceh, Abdul Syukur, mengatakan pandemi virus corona berdampak pada kegiatan keagamaan dan hubungan sosial masyarakat.
"Namun untuk tetap menjaga kesehatan semua masyarakat, setiap pemuka diminta menyampaikan kepada umatnya agar mematuhi protokol kesehatan saat melaksanakan peribadatan di masing-masing rumah ibadah," kata Syukur, dalam keterangannya di Banda Aceh, Kamis (9/7).
Berdasarkan pengamatan FKUB Banda Aceh, seluruh masjid di wilayah Kota Banda Aceh sudah menyediakan hand sanitizer hingga digital termometer.
Wisata rumah ibadah lintas agama di Cilincing Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Kemudian sejumlah aktivitas di rumah ibadah yang beberapa waktu lalu sempat dihentikan, juga mulai kembali aktif melaksanakan kegiatan ibadah agama.
“Rumah ibadah kecuali masjid, yang beberapa waktu yang lalu sempat terhenti aktivitas peribadatan keagamaannya kini sudah aktif kembali,” sebut Syukur.
ADVERTISEMENT
Sementara tokoh pemuka agama Kristen, Eliuddi Gea, mengatakan sejak merebaknya COVID-19, Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI) memerintahkan untuk menghentikan peribadatan di Gereja. Namun, mulai 28 Juni 2020, telah diaktifkan kembali sesuai dengan protokol kesehatan.
"Pihak gereja membatasi hanya untuk 30 persen jemaat secara bergilir di gereja. Bagi anak-anak, tidak diperkenankan beribadah di gereja cukup di rumah saja. Juga bagi jemaat yang baru dari luar kota, dilarang hadir ke gereja selama dua Minggu," tuturnya.
Biksu Bhante Nyanagupta memimpin ibadah Waisak 2564 BE di Vihara Dhanagun, Suryakencana, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/5). Foto: Antara/Arif Firmansyah
Hal sama juga dituturkan anggota FKUB dari tokoh pemuka agama Buddha, Wiikly Putrananda, sejak Maret pihak Vihara telah mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan menghentikan aktivitas peribadatan. Namun, pada 26 Juni 2020 lalu seluruh Vihara di Banda Aceh mulai aktif kembali.
ADVERTISEMENT
“Seluruh Vihara yang ada dalam wilayah Kota Banda Aceh telah mengaktifkan aktivitas peribadatan. Menyediakan alat kebersihan sesuai protokol kesehatan, dan hanya dihadiri 20 persen jemaat. Sementara ini bagi lansia dan anak-anak kami sarankan untuk beribadah di rumah," sebutnya.
Sedangkan tokoh pemuka agama Katolik, Robertus Wirjana, mengatakan sesuai surat Wali Kota Banda Aceh pihaknya juga telah mengaktifkan peribadatan di gereja dengan membatasi jemaat.
Bagi lansia dan anak-anak juga membuat jadwal peribadatan dengan kapasitas 50 sampai dengan 80 jemaat setiap pelaksanaan peribadatan.
“Sejak minggu kedua merebaknya COVID-19 kami telah menghentikan peribadatan di Gereja Hati Kudus, tapi sekarang sudah diaktifkan kembali sejak 28 Juni 2020 lalu,” ungkapnya.