Flu Babi Jenis Baru Berpotensi Jadi Pandemi, Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan

12 Juli 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi flu babi atau H1N1. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi flu babi atau H1N1. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Virus flu babi jenis genotype 4 (G4) menjadi virus baru yang harus diwaspadai di tengah pandemi COVID-19. Pasalnya virus G4 juga berpotensi menjadi pandemi.
ADVERTISEMENT
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid mengatakan kasus virus flu babi G4 itu bukan ditemukan pada orang yang sakit. Namun melalui pemeriksaan darah dari populasi yang dilakukan surveilans atau penelitian terhadap kemungkinan adanya virus itu.
“Ada sejumlah alasan virus G4 berpotensi menjadi pandemi, antara lain virus G4 sudah beredar di populasi babi-babi di China. Virus tersebut juga dapat melekat pada reseptor yang ada di saluran pernapasan manusia,” kata Siti seperti dikutip kumparan dari situs Kemenkes, Minggu (12/7).
Ia menjelaskan, dengan melekat di reseptor, virus dapat masuk ke sel-sel manusia. Virus G4 juga bisa melekat di jaringan trakea manusia terutama di sel-sel yang melapisi trakea.
ADVERTISEMENT
Dengan melekat di tabung penghubung saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah serta paru-paru ini, virus flu babi dapat menuju ke paru-paru manusia.
"Virus ini juga dapat menginfeksi sel epitel saluran napas manusia. Sel-sel yang biasanya melapisi bronkus dan alveoli manusia berhasil diinfeksi dengan virus G4 di laboratorium. Setelah masuk ke sel-sel manusia, virus baru ini berkembang biak dan menyebar di sana," jelas dia.
Hewan Ferret (sejenis musang) yang terinfeksi G4 dapat menularkannya via tetesan air liur atau kontak langsung. Hasil percobaan pada hewan Ferret (sejenis musang) virus G4 bisa menular lewat kontak langsung. Virus G4 dapat menular melalui tetesan air liur droplet.
Ilustrasi Babi. Foto: Shutterstock
Virus G4 tidak dapat diproteksi dari vaksin flu yang ada karena ada perbedaan strain virus yang ada dalam vaksin flu. Namun ada keuntungan vaksin flu H1N1 sudah ditemukan, sehingga untuk menemukan vaskin G4 akan lebih mudah dibandingkan mengembangkan vaksin COVID-19 yang penyakitnya benar-benar baru.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, sampai saat ini belum ada penularan dari manusia ke manusia. Yang paling berisiko terinfekai varian G4 adalah penularan dari babi ke manusia seperti orang-orang yang bekerja atau menjalani aktivitas harian bersama babi.
“Belum ada penularan yang dicatat terjadi antara manusia ke manusia, yang terjadi penularan G4 berasal dari babi yang menular ke manusia, ke peternaknya maupun orang yang bekerja di peternakan babi tersebut” tambah Nadia.
Di Indonesia sendiri, belum ditemukan kasus flu babi varian G4. Kendati belum ada kasus, masyarakat maupun peternak babi diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.
“Cara pencegahannya dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan babi yang sakit dan menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja dengan babi, Menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan yang berhubungan dengan babi (kandang babi,pasar babi dan tempat pemotongan babi), Lakukan desinfeksi, cuci tangan dan menjaga kebersihan perorangan, serta melakukan vaksinasi hewan,” kata dr. Siti.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan juga telah membuat Surat Edaran Dirjen P2P kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan tentang Kewaspadaan Terhadap Galur Baru Virus Flu Babi (GA EA H1N1)
***
Saksikan video menarik di bawah ini: