Forum Pemred Rayakan Ultah ke-10, Anies, AHY, hingga Ridwan Kamil Hadir

5 Agustus 2022 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara Forum Pemred, Jumat (5/8/2022). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara Forum Pemred, Jumat (5/8/2022). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Memperingati ulang tahun ke-10, Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) menggelar pertemuan para tokoh nasional di Hotel Raffles Jakarta, Jumat (5/8). Acara temu tokoh nasional ini mengusung tema 'Memajukan Pers, Menyatukan Bangsa'.
ADVERTISEMENT
Sebagai organisasi yang beranggotakan para pemimpin redaksi media-media arus utama yang kredibel, Forum Pemred mengundang tokoh-tokoh yang dianggap sebagai newsmaker dan selalu mendapat perhatian pers.
Tokoh-tokoh tersebut yakni Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhono (AHY), Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ridwan Kamil hingga Sandiaga Uno hadir langsung untuk memberikan pandangan kebangsaan dan memberi pesan-pesan pada insan pers.
Adapun Jokowi turut memberikan pesan kepada Forum Pemred secara virtual. Jokowi berharap Forum Pemred untuk menjaga hak masyarakat untuk mengakses informasi.
"Sejarah mencatat peran pers begitu besar dalam membangun negeri ini. Pers menjadi pilar keempat demokrasi. Dalam kesempatan yang baik ini saya mengajak pers untuk terus menjaga hak masyarakat, untuk mendapatkan informasi yang benar., menghadirkan pemberitaan berdasarkan karya jurnalistik berkulitas. Memerangi hoaks dan fitnah yang dapat memecah belah bangsa," kata Jokowi secara virtual
ADVERTISEMENT
"Saya ucapkan selamat ulang tahun ke-10 untuk Forum Pemred Indonesia. teruslah menunjukan komitmennya dalam Menjaga independensi dan kebebasan pers," imbuh dia.
Hadir pula secara langsung para pemimpin redaksi media-media terpercaya termasuk Ketua Forum Pemred sekaligus Pemred Kumparan Arifin Asyhad.
Adapula Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, Sekertaris PP Muhammadiyah Abdul Muti, Sekretaris Jenderal MUI Pusat Dr KH Amirsyah Tambunan, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt Gomar Gultom, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, hingga Ketua KPU Hasyim Ashari.
Pimpinan Redaksi kumparan Arifin Asydhad di acara Forum Pemred, Jumat (5/8/2022). Foto: kumparan
Pers Pilar Demokrasi
Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad menegaskan, satu misi Forum Pemred adalah memajukan pers nasional. Untuk itu ia mengingatkan peran pers dalam membangun negeri ini. Sejak pra kemerdekaan, kemerdekaan, hingga pasca kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
"Pers menjadi pilar keempat demokrasi. Kebebasan pers harus dijaga," ungkapnya.
Menurut Arifin, keberadaan pers yang independen juga harus didukung oleh semua pemangku kepentingan negeri ini. Masyarakat harus dijaga haknya dalam mendapatkan informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Bangsa yang maju adalah bangsa yang memperkuat keberadaan pers," tegas Pemimpin Redaksi kumparan ini.
Karena itu, dalam acara 10 Tahun Forum Pemred ini, Arifin mendorong para tokoh bangsa bisa menyampaikan pandangannya terkait Indonesia di masa mendatang, baik jangka pendek 2024-2029, jangka menengah, dan jangka panjang.
"Apa impian, harapan, dan keinginan para tokoh bangsa terhadap Indonesia di masa mendatang. Juga bagaimana para tokoh bangsa mengembangkan demokrasi dan ekonomi di Indonesia" ungkapnya.
Sedangkan Sutta Dharmasaputra, Ketua III Forum Pemred bidang Penguatan Jurnalisme Berkualitas menambahkan, para tokoh bangsa yang dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin bangsa, perlu memberi perhatian penuh pada berbagai persoalan akut di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Seperti masih rapuhnya ideologi kebangsaan, merajalelanya praktik korupsi di pusat hingga daerah, kesenjangan pendidikan dan ekonomi demi segera tercipta masyarakat Indonesia yang damai, sejahtera, dan makmur.
Tak kalah penting, terkait kebebasan pers, para tokoh bangsa juga akan didorong untuk bisa selalu berperan aktif membangun dan mengukuhkan ekosistem media yang sehat dan mencerdaskan, sebagai sarana terbaik menjaga nilai-nilai keindonesiaan dan kebangsaan.
"Terutama untuk menangkal disinformasi, maraknya hoaks, fitnah, adu domba yang mengancam keutuhan bangsa," ujarnya.