Foto: Demo Antikudeta Myanmar Berlanjut di Tengah Ancaman Kekerasan Polisi

9 Maret 2021 22:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengunjuk rasa anti-kudeta menggunakan alat pemadam kebakaran untuk mencegah personel keamanan memasuki area protes di Yangon, Myanmar, Selasa (9/3). Foto: AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengunjuk rasa anti-kudeta menggunakan alat pemadam kebakaran untuk mencegah personel keamanan memasuki area protes di Yangon, Myanmar, Selasa (9/3). Foto: AP Photo
ADVERTISEMENT
Sekitar seribu demonstran antikudeta dengan hati-hati turun ke jalan melanjutkan aksi protes di kota-kota besar, di Myanmar, pada Selasa (9/3).
ADVERTISEMENT
Massa berbaris dibalik perisai buatan sendiri dengan gambar penghormatan tiga jari, simbol pembangkangan gerakan itu.
Para pengunjuk rasa telah menyesuaikan taktik mereka dalam menanggapi meningkatnya kekerasan dari aparat keamanan, termasuk penembakan amunisi ke kerumunan.
Tindakan keras pemerintah telah menewaskan lebih dari 50 pengunjuk rasa, tetapi gagal memperlambat protes yang meluas terhadap kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
Pengunjuk rasa anti-kudeta mundur setelah polisi anti huru hara menembakkan gas air mata di Yangon, Myanmar, Selasa (9/3). Foto: AP Photo
Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik yang berbasis di Myanmar, lebih dari 1.850 orang telah ditangkap selama aksi protes. Belasan jurnalis telah ditangkap, termasuk Thein Zaw dari The Associated Press, yang didakwa berdasarkan undang-undang ketertiban umum dengan hukuman hingga tiga tahun penjara.
Pemerintah militer pada hari Senin memberlakukan pembatasan besar-besaran pada liputan media tentang krisis tersebut.
ADVERTISEMENT
Kelompok Human Rights Watch yang berbasis di New York mengatakan tindakan pemerintah itu adalah bagian dari serangan yang lebih besar terhadap kebebasan pers.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.