Foto: Gedung Kongres Guatemala Dibakar Massa di Tengah Aksi Protes

22 November 2020 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di kantor gedung Kongres yang dibakar massa saat protes menuntut pengunduran diri Presiden Alejandro Giammattei, di Guatemala City, Guatemala, Sabtu (21/11). Foto: Luis Echeverria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di kantor gedung Kongres yang dibakar massa saat protes menuntut pengunduran diri Presiden Alejandro Giammattei, di Guatemala City, Guatemala, Sabtu (21/11). Foto: Luis Echeverria/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ratusan demonstran masuk ke Kongres Guatemala dan membakarnya, saat aksi protes menentang Presiden Alejandro Giammattei, di Guatemala City, Guatemala, Sabtu (21/11) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Kobaran api terlihat keluar dari jendela gedung legislatif. Sejumlah petugas pemadam berusaha memadamkan api. Sementara itu petugas keamanan menembakkan gas air mata ke arah massa.
Menanggapi hal ini, Giammattei mengutuk kebakaran tersebut di akun Twitter-nya pada hari Sabtu (21/11).
"Siapa pun yang terbukti berpartisipasi dalam tindakan kriminal akan dihukum dengan kekuatan hukum penuh." Dia menulis bahwa dia membela hak orang untuk memprotes, "tetapi kami juga tidak dapat mengizinkan orang untuk merusak properti publik atau pribadi."
Sebuah kantor gedung Kongres dibakar massa saat protes menuntut pengunduran diri Presiden Alejandro Giammattei, di Guatemala City, Guatemala, Sabtu (21/11). Foto: Luis Echeverria/REUTERS
Dilansir AP, insiden ini terjadi saat sekitar 7.000 orang berdemonstrasi di depan Istana Nasional menentang anggaran pemerintah, yang menurut pengunjuk rasa dinegosiasikan dan disahkan oleh legislator secara diam-diam.
Warga Guatemala marah karena anggota parlemen menyetujui $65.000 atau sekitar RP 919 juta untuk membayar makanan untuk diri mereka sendiri, tetapi memotong dana untuk pasien virus corona dan badan hak asasi manusia.
ADVERTISEMENT
Kebijakan pemerintah tersebut dinegosiasikan secara rahasia dan disetujui oleh kongres sebelum Rabu (18/11) fajar, ketika negara itu terganggu oleh dampak badai Eta dan Iota, yang membawa hujan lebat ke sebagian besar Amerika Tengah.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.