Foto: Ibadah Misa di Sri Lanka Dijaga Ketat Pasukan Bersenjata

12 Mei 2019 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anggota keluarga korban serangan bom Minggu Paskah Sri Lanka menangis di depan Uskup Agung Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anggota keluarga korban serangan bom Minggu Paskah Sri Lanka menangis di depan Uskup Agung Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
ADVERTISEMENT
Pada 21 April lalu rentetan serangan bom mengguncang Kolombo, Ibu kota Sri Lanka. Rangkaian serangan bom itu ditargetkan kepada gereja yang sedang menggelar ibadah Paskah dan hotel mewah.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Sri Lanka menyebut, serangan ini menewaskan 253 orang dan korban luka mencapai 485 orang.
Sebelumnya gereja-gereja di ibu kota Sri Lanka, Kolombo, membatalkan ibadah Misa karena ancaman teroris masih ada. Pembatalan Misa kembali dilakukan karena laporan intelijen menunjukkan potensi ancaman serangan lagi di Kolombo. Menurut laporan tersebut, teroris kemungkinan besar kembali menyerang di awal bulan Ramadhan.
Pada sabtu, (11/5) kemarin, ibadah Misa digelar di gereja Katedral St. Para Jemaah yang datang didominasi oleh keluarga dan korban serangan bom yang mengguncang gereja dan hotel di Sri Lanka.
Sebagai antisipasi atas situasi yang masih rawan, petugas keamanan bersenjata lengkap disiagakan berjaga di depan gerbang hingga pintu masuk gereja Katedral St. Lucia.
ADVERTISEMENT
Tampak para umat kritiani khidmat dalam melakukan ibadah misa yang di pimpin langsung oleh Uskup Agung Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith.
Sejumlah Tentara komando Sri Lanka berjaga di dekpan pintu masuk utama Katedral St. Lucia. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Sejumlah petuga keamana Sri Lanka berjaga di depan pintu masuk utama Katedral St. Lucia ketika para korban dan keluarga korban pemboman Minggu Paskah Sri Lanka tiba untuk misa khusus di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Seorang biarawati tiba ketika seorang prajurit komando Sri Lanka berjaga-jaga di depan pintu masuk utama Katedral St. Lucia Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Korban selamat dan keluarga korban serangan bom Minggu Paskah di Sri Lanka berdoa selama misa khusus di Katedral St. Lucia di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Seorang korban selamat dan anggota keluarga korban pemboman Minggu Paskah Sri Lanka berdoa selama misa khusus di di Katedral St. Lucia di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Seorang warga yang hadiri misa khusus di Katedral St. Lucia di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Seorang warga yang hadiri misa khusus di Katedral St. Lucia di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Sejumlah pasukan kemanan berjaga di depan Katedral St. Lucia Kolombo, Sri Lanka saat misa khusus berlangsung. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Seorang warga yang hadiri misa khusus di Katedral St. Lucia di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Seorang imam berjalan ketika petugas polisi berjaga-jaga di pintu masuk Katedral St. Lucia. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Seorang polisi berjaga di depan pintu masuk Katedral St. Lucia Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte