Foto: Ibadah Misa di Sri Lanka Dijaga Ketat Pasukan Bersenjata
ADVERTISEMENT
Pada 21 April lalu rentetan serangan bom mengguncang Kolombo, Ibu kota Sri Lanka. Rangkaian serangan bom itu ditargetkan kepada gereja yang sedang menggelar ibadah Paskah dan hotel mewah.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Sri Lanka menyebut, serangan ini menewaskan 253 orang dan korban luka mencapai 485 orang.
Sebelumnya gereja-gereja di ibu kota Sri Lanka, Kolombo, membatalkan ibadah Misa karena ancaman teroris masih ada. Pembatalan Misa kembali dilakukan karena laporan intelijen menunjukkan potensi ancaman serangan lagi di Kolombo. Menurut laporan tersebut, teroris kemungkinan besar kembali menyerang di awal bulan Ramadhan.
Pada sabtu, (11/5) kemarin, ibadah Misa digelar di gereja Katedral St. Para Jemaah yang datang didominasi oleh keluarga dan korban serangan bom yang mengguncang gereja dan hotel di Sri Lanka.
Sebagai antisipasi atas situasi yang masih rawan, petugas keamanan bersenjata lengkap disiagakan berjaga di depan gerbang hingga pintu masuk gereja Katedral St. Lucia.
ADVERTISEMENT
Tampak para umat kritiani khidmat dalam melakukan ibadah misa yang di pimpin langsung oleh Uskup Agung Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith.