Foto: Kisah Sang Pemburu Awan

29 Juni 2022 12:54 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Becermin dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2015 yang menimbulkan kerugian besar, Presiden Joko Widodo dalam arahannya senantiasa menekankan agar dalam pengendalian karhutla selalu mengedepankan aspek pencegahan dan meningkatkan sinergisitas para pihak terutama di daerah rawan kebakaran.
ADVERTISEMENT
Salah satu langkah pencegahan karhutla ialah dengan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sehingga bisa menurunkan hujan di kawasan hutan dan lahan yang berpotensi terbakar ketika adanya ancaman titik panas (hotspot).
Di Pulau Sumatera, khususnya sebagian Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi, merupakan kawasan yang rawan karhutla. Terlebih lagi banyaknya lahan gambut yang rentan terbakar saat kekeringan melanda.
Oleh karena itu, Operasi TMC digelar di kedua wilayah provinsi itu selama 15 hari pada Juni 2022. Kegiatan itu merupakan kolaborasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI AU, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel-Jambi, Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Sumatera, PT Wirakarya Sakti (APP Sinar Mas) dan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI).
Prajurit TNI AU memeriksa kondisi pesawat Cassa C-212 saat persiapan operasi TMC di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (Lanud SMH) Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
***
ADVERTISEMENT