Foto: Kisah Si Coki, Kekah Langka dari Natuna

17 Mei 2021 6:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coki si kekah duduk di rumahnya. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Coki si kekah duduk di rumahnya. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Ayo Nak mandi, sudah sore," seru Napiah sambil berjalan membawa handuk.
ADVERTISEMENT
Sepintas terpikir di benak, perempuan asal Ranai, Natuna tersebut akan memandikan bocah layaknya seorang ibu memandikan anaknya di pagi atau sore hari.
Namun yang menarik, Napiah malah menghampiri seekor Kekah (Presbytis natunae) atau primata endemik di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Diberinya nama Coki si Kekah itu.
Napiah bercengkerama bersama Coki si kekah di rumah mereka. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sejak didapatkan dari penjual dengan harga Rp 700 ribu, Coki telah dipelihara oleh Napiah, dibantu suaminya, Rusdi. Apalagi setelah ketujuh anak mereka merantau keluar pulau, rasa sayang keduanya kepada Coki semakin tumbuh.
Banyak tawaran dari orang lain agar Coki dijual. Bahkan, Coki pernah dihargai hingga Rp 5 juta.
"Coki tidak akan kami jual, dia sudah jadi anak kedelapan kami," celoteh Napiah.
Napiah memandikan Coki si kekah di rumah mereka. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Napiah dan Rusdi sadar bahwa tindakan mereka melanggar hukum karena Kekah merupakan binatang yang dilindungi dan tidak diperbolehkan untuk dipelihara. Akan tetapi, apa boleh buat, mereka sudah telanjur sayang kepada Coki.
ADVERTISEMENT
"Kami siap kapan pun negara mengambil Coki dari kami," kata Rusdi yang membuka jasa perbaikan televisi di rumahnya.
Sebenarnya Rusdi dan Napiah pernah berusaha mengembalikan Coki ke hutan. Akan tetapi, Coki tidak mau berpisah dengan mereka dan tetap kembali ke rumah setelah ditinggal di hutan.
Napiah memberikan minyak kayu putih pada Coki si kekah usai mandi di rumah mereka. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Kehidupan Coki bersama kedua orang tua angkatnya, Napiah dan Rusdi bukan satu-satunya kisah di Natuna. Populasi Kekah di habitatnya di hutan pegunungan Pulau Bunguran Besar semakin berkurang akibat perburuan dengan tujuan dipelihara. Wujud unik primata yang biasa disebut juga monyet surili itu menjadi daya magnet bagi sebagian orang untuk memeliharanya.
Napiah memakaikan baju pada Coki si kekah usai mandi di rumah mereka. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Akibat perburuan tersebut, menurut lembaga International Union for the Conservation of Nature Resouces (IUCN), status konservasi Kekah kini menjadi terancam punah. Sejumlah pihak mendesak pemerintah untuk lebih berupaya dalam melindungi Kekah di Natuna agar tetap lestari di alamnya.
ADVERTISEMENT
***