Foto: Mengolah Limbah Menjadi Emas
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rata-rata sampah elektronik di 12 negara di Asia menurut studi meningkat dua per tiga dalam lima tahun. Mengutip dari Associated Press, total 12,3 juta ton untuk tahun 2015 saja.
ADVERTISEMENT
Konsumtif sudah menjadi gaya hidup kita saat ini, dan limbah gawai dan alat elektronik bekas lainnya kini makin mencapai level mengkhawatrikan.
Mungkin sebagian besar orang enggan menyimpan barang bekas atau rongsok yang biasanya sudah rusak atau tidak dibutuhkan lagi. Tapi beda dengan Nurcholis Agi (50), pemilik mal rongsokan di sejumlah tempat di Jabodetabek. Dia menyulap barang bekas menjadi pendapatan yang cukup besar, yakni berkisar antara Rp 100 juta-Rp 150 juta per bulan.
Tidak hanya Nurcholis, masih banyak juragan lapak barang bekas lainnya, dari pengumpul besi dari kecelakaan kendaraan, bongkaran rumah, properti rumah tangga sampai gelas pelastik yang menjadi lahan bisnis dengan omzet ratusan juta.
ADVERTISEMENT