
Sejumlah petugas penyelamat menggali puing-puing dan memeriksa bangunan yang runtuh, setelah sebulan insiden ledakan besar meluluhlantakkan kota Beirut, Lebanon, Jumat (4/9).
ADVERTISEMENT
Sebuah crane mengangkat balok-balok baja dan puing-puing berat lainnya dengan hati-hati dari reruntuhan bangunan. Pekerja menyusuri reruntuhan dengan sensor ke dalam celah, mencoba menemukan seseorang yang masih hidup.
Warga menyaksikan penyusuran tersebut, berharap seseorang dapat ditemukan. Sementara itu, pemerintah belum berbuat banyak untuk menemukan korban.

Sementara itu, pada pukul 18.07 waktu setempat, para tentara Lebanon menyerukan mengheningkan cipta satu menit untuk menandai satu bulan sejak ledakan tersebut.
Ledakan yang terjadi pada 4 Agustus lalu, yang disebabkan oleh simpanan amonium nitrat dalam jumlah besar, menewaskan sekitar 190 orang dan melukai 6.000 orang. Kejadian tersebut juga menambah kesengsaraan negara yang sudah lumpuh oleh krisis ekonomi.
7+
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.)
ADVERTISEMENT