Foto: Potret Nelayan-nelayan Terakhir Pulau Sabira, Kepulauan Seribu

12 Agustus 2021 6:45 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang nelayan Pulau Sabira keturunan Suku Bugis, Nur Ali (kanan) bersama putranya, Akmal dan anak-anak buah kapal (ABK) berada di atas perahunya saat mencari ikan di perairan Laut Jawa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang nelayan Pulau Sabira keturunan Suku Bugis, Nur Ali (kanan) bersama putranya, Akmal dan anak-anak buah kapal (ABK) berada di atas perahunya saat mencari ikan di perairan Laut Jawa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sabira, sebuah pulau paling utara dari gugusan Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta di tengah Laut Jawa. Hampir seluruh warga pulau itu merupakan Suku Bugis, suku asli Pulau Sulawesi yang sebenarnya terletak lebih dari 1.000 kilometer dari DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Suku Bugis telah menghuni pulau yang kini berpenduduk sekitar 600 jiwa itu sejak 1970-an.
“Perairan laut sekitar Sabira yang kaya ikan selar, tenggiri, bawal, dan baronang, menjadi alasan kami datang ke sini,” kata Hartati (81), salah satu penduduk pertama setempat.
Seperti kebanyakan perantau Bugis ke berbagai wilayah pesisir Indonesia, masyarakat Sabira pun menggantungkan hasil laut sebagai mata pencaharian.
Seakan menegaskan darah sebagai pelaut yang diwariskan nenek moyangnya, nelayan menjadi satu-satunya profesi masyarakat Bugis di pulau berjuluk Sang Penjaga Utara itu selama bertahun-tahun.
***