Foto: Ritual Pemakaman Ketua Suku Amazon yang Meninggal karena Corona

15 Mei 2020 16:20 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: REUTERS/Bruno Kelly
ADVERTISEMENT
Seorang kepala suku di Kota Manaus, wilayah Amazon, Brasil, meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan virus corona atau penyakit COVID-19, Rabu (13/4) waktu setempat. Kepala suku tersebut bernama Messias Kokama (53) dari suku Kokama.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (15/5), Messias dalam wasiatnya, meminta masyarakat untuk bernyanyi dan menari di pemakamannya sebagai ritual selamat tinggal, agar tak berlarut dalam kesedihan.
Masyarakat suku Kokama dan pelayat pun tetap menghadiri ritual pemakaman itu dengan mengenakan masker, sarung tangan, dan sebagian memakai ornamen kepala khas suku di Amazon.
Mereka menari dan menyanyikan lagu kebangsaan Brasil dengan bahas Tikuna, salah satu dari 14 bahasa asli yang dituturkan masyarakat pinggiran Manaus. Manaus merupakan tempat tinggal bagi 2.500 keturunan dari 35 suku di Amazon, termasuk suku Kokama.
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: AFP/MICHAEL DANTAS
Meski masyarakat diminta ikhlas melepaskan Messias, namun tak sedikit yang merasa terpukul atas kepergian mendadak kepala suku ini. Otoritas kota telah membuat pengecualian agar suku Kokama berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir kepada Messias. Usai proses ini, jenazah segera dimakamkan secara kolektif di pemakaman khusus pasien positif virus corona.
ADVERTISEMENT
Jenazah dan peti mati Messias disemayamkan terlebih dulu di sebuah sekolah yang belum selesai dibangun.
Suku Kokama mendiami hutan hujan Amazon yang tersebar di Peru, Kolombia, dan Brasil. Sebagian telah berpindah ke daerah yang lebih modern seperti di Kota Manaus untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Messias telah tinggal di Manaus sejak 22 tahun yang lalu. Ia kemudian aktif menggerakkan komunitas suku Kokama di Manaus dan menjadi ketua suku.
Otoritas setempat membuat kebijakan agar pasien positif virus corona yang meninggal dimakamkan di pemakaman kolektif dan prosesnya hanya boleh dihadiri dua orang. Namun hal ini diberi keringanan bagi proses pemakaman Messias yang dianggap sebagai salah satu tokoh berpengaruh bagi komunitas di Manaus.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.