Foto: Upaya Menghentikan Perdagangan Daging Anjing di Kamboja

7 Agustus 2020 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis mengendong seekor anjing yang diselamatkan dari rumah jagal di desa Chi Meakh, Kampong Thom utara Phnom Penh, Kamboja. Foto: Heng Sinith/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis mengendong seekor anjing yang diselamatkan dari rumah jagal di desa Chi Meakh, Kampong Thom utara Phnom Penh, Kamboja. Foto: Heng Sinith/AP Photo
ADVERTISEMENT
Aktivis hak-hak hewan di Kamboja berhasil meyakinkan sebuah rumah jagal anjing di desa Chi Meakh di provinsi Kampong Thom utara Phnom Penh, Kamboja, untuk menghentikan bisnis tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir AP, sebanyak 15 ekor anjing berhasil dipindahkan ke tempat penampungan hewan di Phnom Penh, untuk rehabilitasi, setelah itu mereka akan ditawarkan untuk diadopsi, baik di Kamboja atau di luar negeri.
Langkah ini merupakan kemenangan kecil dalam upaya mereka untuk mengakhiri perdagangan daging anjing di Kamboja.
Pemilik rumah potong hewan, Buth Pith dan istrinya Khath Hach, telah mengoperasikan bisnis tersebut selama sekitar tujuh tahun. Setelah ditutupnya rumah jagal tersebut, kelompok perlindungan hewan akan memberi mata pencaharian alternatif dengan membangun toko kecil untuk mereka.
Anjing duduk di dalam kandang menunggu diselamatkan oleh aktivis hewan, dari rumah jagal di desa Chi Meakh, di Kampong Thom utara Phnom Penh, Kamboja. Foto: Heng Sinith/AP Photo
Namun perjalanan para aktivis hak-hak hewan masih panjang. Sebab, daging anjing terkenal sebagai bagian dari masakan di negara tetangga Vietnam.
Padahal memakan daging anjing secara tradisional dijauhi di Kamboja karena dianggap oleh generasi tua membawa kesialan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, daging anjing menjadi populer.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan 2 juta hingga 3 juta anjing dibunuh setiap tahun di Kamboja untuk diambil dagingnya, menurut laporan baru-baru ini oleh kelompok Four Paws International, yang berbasis di Austria, dan Animal Rescue Cambodia.
Membunuh anjing tidak hanya tidak manusiawi, tetapi memakannya menimbulkan risiko kesehatan seperti tertularnya rabies. Praktik tersebut juga merugikan industri pariwisata.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.)