Festival UMKM 2021- Edwin Pranata

Founder Realfood: Halal Kini Jadi Identitas Pelaku Usaha Bangun Sebuah Brand

27 Oktober 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kini sudah diwajibkan untuk melakukan sertifikasi halal, baik itu untuk produk makanan, minuman, kosmetik, hingga obat-obatan yang digunakan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Program sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat halal turut dijalankan oleh Founder Realfood, Edwin Pranata. Apa alasannya?
Dalam menjalankan bisnis minuman sehatnya, Edwin tidak hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga memberikan kontribusi ke masyarakat dengan produk makanan yang bergizi.
Founder Realfood Edwin Pranata di Festival UMKM kumparan 2021, Rabu (27/10). Foto: kumparan
Tak ketinggalan, bagaimana brand Realfood yang dikembangkannya bisa dikenal oleh masyarakat sebagai makanan yang halal. Salah satunya dengan mengurus sertifikasi halal agar produknya dijamin kehalalannya.
"Apakah sertifikasi halal memengaruhi dalam salah satunya kita menjalankan bisnis makanan? Pastinya sangat penting karena menurut saya halal sudah jadi brand identity, apalagi untuk pelaku usaha yang membangun brand di Indonesia," tutur Edwin dalam talkshow di acara Festival UMKM kumparan 2021, Rabu (27/10).
Sejak awal membangun Realfood, ia menekankan betapa pentingnya produk-produk tersebut dikenal halal oleh masyarakat. Bahkan, Edwin menyebut apabila suatu brand tidak memiliki sertifikat halal, maka bisa mengurangi nilai brand itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Buat saya enggak cuma sertifikat, tetapi bagaimana kita bisa memberikan nilai terhadap brand kita. Kalau ditanya seberapa penting, sangat penting. Karena halal bukan cuma soal halalnya, tapi halal karena memberikan identitas baik. Itu pasti akan sangat memengaruhi decision orang membeli produk atau memikirkan produk dan memikirkan apakah brand ini punya image positif atau enggak," tegas dia.
Tak hanya itu, lewat sebuah riset Edwin menjelaskan jika suatu brand sudah dipastikan kehalalannya, maka akan mempengaruhi keputusan seseorang untuk membeli produk tersebut.
"Riset menunjukkan gimana brand halal itu akan mempengaruhi purchase intention, keinginan konsumen untuk beli, juga pengaruhi segi brand awareness. Lalu yang tidak kalah penting itu terkait brand identity," ungkap Edwin.
Terkait sertifikasi halal, Edwin menuturkan adanya logo halal pada kemasan produk makanan bisa menjadi kelebihan sendiri. Itu artinya, setiap produk Realfood mengikuti standardisasi halal yang sudah ditetapkan, dan tentunya akan memberikan nilai positif tersendiri bagi brandnya.
ADVERTISEMENT
"Punya logo halal dan itu suatu opportunity bagi pelaku usaha bawah. Bukan cuma dikira itu kewajiban kita karena diwajibkan. Tapi pikir halal itu penting membangun brand dan untuk bangun image brand yang kita punya," tutup dia.

Sekilas tentang Realfood

Produk minuman sehat Realfood dikembangkan Edwin secara tidak sengaja. Pada tahun 2011, ketika ia sedang menempuh studi di Amerika Serikat, ia sempat sakit dan saat itu semua tempat umum tutup karena salju turun dengan sangat lebat.
"Saya ingat ada sarang burung walet yang ada di kulkas saya. Dan saya ingat sarang burung walet memiliki fungsi kesehatan. Itu menurut dari banyak orang yang bilang seperti itu pada waktu itu. Jadi saya mencoba untuk mengolah. Singkat cerita pada waktu itu sangat susah diolah dan boleh dikatakan setengah gagal," cerita Edwin.
ADVERTISEMENT
Lalu ketika kembali ke Indonesia pada 2012, ia mulai tertarik untuk meneliti lebih dalam terkait fungsi utama dari bahan tersebut. Setelah riset selama kurang lebih 3,5 tahun, ia kemudian menemukan sebuah formula untuk kemudian menjadikan sarang burung walet sebagai minuman sehat.
"Setelah 3,5 tahun melewati riset itu lalu saya menemukan sebuah formula. Dan ternyata dari sarang burung walet itu ada satu kandungan protein dan asam amino yang baik, untuk bagaimana formula dari Realfood itu ternyata bisa mempertahankan kandungan baik yang akhirnya bermanfaat untuk kesehatan tubuh," jelas dia.
Pada tahun 2016 barulah produk Realfood dikomersialkan, dan dipasarkan lewat offline dan berkembang masuk ke pasar e-commerce dan digital.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten