news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

G7 Sepakat Hentikan Pasokan Gas Rusia dan Beri Sanksi Tambahan

9 Mei 2022 12:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemimpin G7 video call conference untuk bahas pemberian sanksi tambahan bagi Rusia. 
 Foto: Twitter @G7
zoom-in-whitePerbesar
Para pemimpin G7 video call conference untuk bahas pemberian sanksi tambahan bagi Rusia. Foto: Twitter @G7
ADVERTISEMENT
Para pemimpin G7 pada Minggu (8/5/2022) sepakat untuk menghentikan ketergantungannya pada impor energi minyak dan gas Rusia. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk menambahkan sanksi baru bagi Rusia yang belum pernah diberikan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pihak Gedung Putih mengatakan sanksi baru itu akan melumpuhkan urat nadi utama ekonomi Rusia dan mengurangi pendapatan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendanai serangan militernya ke Ukraina.
"Kami akan memastikan bahwa kami melakukannya secara tepat waktu dan teratur, dan dengan cara yang menyediakan waktu bagi dunia untuk mengamankan pasokan alternatif," sebut sebuah pernyataan gabungan anggota G7, dilansir dari Al Jazeera.
"Kami akan melanjutkan dan meningkatkan kampanye kami melawan kaum elite berada dan anggota keluarga (siapa pun) yang mendukung Presiden Putin dalam upaya perangnya dan menyia-nyiakan sumber daya rakyat Rusia," lanjut isi pernyataan resmi tersebut.
Setelah melakukan pertemuan secara virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, para pemimpin G7 mengatakan mereka akan memutuskan kerja sama utama dengan Rusia dan mengisolasi Rusia di semua sektor ekonominya.
ADVERTISEMENT
Para pemimpin G7 juga menyatakan keprihatinan dalam ekonomi global yang terjadi sebagai dampak dari serangan militer Rusia ke Ukraina. Perang ini berdampak pada keamanan pasokan energi, pasokan pupuk dan penyediaan makanan, serta mengusik stabilitas rantai pasokan secara mendunia.
"Bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kami menyerukan Rusia untuk mengakhiri blokade dan semua kegiatan lainnya yang menghambat produksi dan ekspor pangan Ukraina, sejalan dengan komitmen internasionalnya," sambung isi pernyataan itu.
Para pemimpin G7 juga menegaskan apabila upaya tersebut gagal dilakukan, maka ini akan menjadi ancaman bagi penduduk dunia dalam memperoleh makanan.
Para pemimpin G7 video call conference untuk bahas pemberian sanksi tambahan bagi Rusia. Foto: Thibault Camus/Pool via REUTERS
Dalam upaya ini, langkah-langkah tambahan yang akan dilakukan oleh para negara anggota G7 adalah pemberian sanksi terhadap 3 stasiun televisi Rusia, larangan penyediaan layanan finansial bagi Rusia, serta pemberian sanksi terhadap badan eksekutif salah satu bank terbesar di Rusia, Gazprombank.
ADVERTISEMENT
Namun, Amerika Serikat (AS) meluruskan sanksi yang dikenakan terhadap para para petinggi eksekutif Gazprombank tidak melibatkan bank itu sendiri. Sebab, Gazprombank berkaitan erat dengan perusahaan eksportir gas Rusia terbesar, Gazprom.
Negara-negara Eropa sangat bergantung pada pasokan energi dari Gazprom.
"Ini bukan blokade (secara) keseluruhan. Kami tidak membekukan aset Gazprombank atau melarang transaksi apa pun dengan Gazprombank," kata pejabat senior pemerintahan Presiden AS Joe Biden kepada wartawan, dilansir dari Al Jazeera.
"Apa yang kami isyaratkan adalah bahwa Gazprombank bukanlah tempat yang aman, jadi kami memberi sanksi kepada beberapa eksekutif bisnis utama mereka untuk menciptakan efek ancaman secara hukum," sambung pejabat tersebut.
G7, kelompok yang terdiri dari 7 negara-negara terkaya terkaya di dunia – Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat itu telah meningkatkan kampanye melawan kaum elite Rusia yang mendukung aksi Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
ADVERTISEMENT