Gagal Total Gatot dkk Bertemu Kapolri Idham Azis

16 Oktober 2020 7:30 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dkk gagal bertemu Kapolri Jenderal Idham Azis, di Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dkk gagal bertemu Kapolri Jenderal Idham Azis, di Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presidium KAMI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, dan Din Syamsuddin menyambangi Gedung Bareskrim Polri, Kamis (15/10) siang. Keduanya tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 12.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, presidium KAMI lainnya, Rochmat Wahab dan Ahmad Yani, juga hadir di Mabes Polri. Setelah keduanya datang, mereka duduk berdekatan dan sempat abaikan protokol menjaga jarak.
Tapi, mereka gagal bertemu Kapolri Jenderal Idham Azis. Mereka ditolak petugas yang berjaga di Gedung Bareskrim Polri.
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dan Din Syamsudin menyambangi Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dan Din Syamsudin menyambangi Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa
Dari video yang diterima kumparan, Gatot dan petinggi KAMI lainnya dihalangi petugas saat hendak menuju lift Gedung Bareskrim Polri. Tampak perwakilan KAMI meminta petugas agar mengizinkan Gatot dan Din bertemu Kapolri.
Din tampak bernegosiasi dengan petugas. Namun, setelah beberapa saat menunggu, petugas tidak memberikan izin masuk. Mereka akhirnya keluar dari gedung Bareskrim Polri.

Kata Gatot Nurmantyo soal Gagal Temui Idham Azis

Gatot mengatakan, pihaknya akan menunggu jawaban resmi dari Kapolri soal penetapan 8 tersangka petinggi KAMI. Meski tak diizinkan, Gatot tak mempermasalahkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ya, gini, kita kan bertamu meminta izin untuk menengok. Kami presidium, eksekutif, dan lain-lain. Kami menunggu sampai ada jawaban ya. Terima kasih enggak ada masalah. Ya sudah,” kata Gatot.
Saat Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin dihalangi petugas bertemu Kapolri Jenderal Idham Azis, di Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa
Gatot menuturkan, tujuan kedatangan mereka dari awal adalah untuk menyampaikan petisi ke Idham Azis. Ia mengeklaim, kedatangannya sebagai bentuk mematuhi konstitusi.
“Kami datang ke sini dalam komposisi lengkap, presidium, deklarator. Kami orang memegang teguh konstitusi dan junjung tinggi moral. Kami datang untuk menyampaikan petisi kepada Pak Kapolri. Tapi dapat informasi selama COVID-19 jarang di kantor,” ujar Gatot.

7 Petisi KAMI untuk Idham Azis soal Penangkapan 8 Petingginya

Dalam petisi yang diterima kumparan, salah satu poin yang diungkap adalah KAMI menyesalkan penangkapan 8 petingginya. Mereka menilai penangkapan oleh kepolisian merupakan tindakan represif.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, KAMI mengungkapkan keanehan pada alat komunikasi sejumlah petingginya yang diduga diretas.
Sesaat sebelum ditolak petugas jaga Gedung Bareskrim, salah satu petinggi KAMI membacakan 7 poin petisi yang ditujukan ke Jenderal Idham Azis. Berikut isi petisi tersebut:
ATAS PENANGKAPAN PEJUANG KAMI
Dengan Nama Tuhan Yang Maha Esa.
Sehubungan dengan penangkapan Tokoh KAMI atas nama Dr. Anton Permana, Dr. Syahganda Nainggolan, Moh Jumhur Hidayat, dan beberapa orang dari Jejaring KAMI di daerah, dengan ini KAMI menyampaikan petisi kepada Kapolri, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Wa Allahu al-Musta'an
Merdeka!
Presidium KAMI
Gatot Nurmantiyo
Rochmat Wahab
M. Din Syamsuddin
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dan Din Syamsudin menyambangi Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa

Gatot Nurmantyo: Semoga Polri Makin Profesional dan Jadi Teladan Penegakan Hukum

Gatot mengatakan, kedatangannya ke Bareskrim Polri sebagai bentuk taat pada konstitusi hukum. Ia pun meyakini, Polri dengan benar akan mengawal proses hukum di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kami ke sini adalah wujud cara konstitusi, wujud kecintaan kami kepada kepolisian RI. Kecintaan kami kepada kepolisian RI. Kami ingin Polri benar-benar mengawal hukum dan contoh teladan dan penegakan hukum,” kata Gatot.
“Kalau ada kekurangan kewajiban kami sebagai warga negara menyampaikan pendapat berkaitan dengan saudara kami ditahan,” imbuh Gatot.
Gatot meminta kedatangannya ke Bareskrim Polri tidak disalahartikan. Ia menegaskan dirinya adalah warga negara yang baik dan mendukung Polri menjadi penegak hukum yang profesional dalam bekerja.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: