Ilustrasi vaksin corona-vaksin COVID-19

Gambaran Roadmap Vaksin Merah Putih: Paling Cepat Produksi Akhir 2021

18 November 2020 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Vaksin corona buatan dalam negeri, Vaksin Merah Putih, sedang dalam tahap pengembangan. Pengembangan vaksin asal Indonesia diperlukan untuk kebutuhan jangka panjang dan kemandirian.
ADVERTISEMENT
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek BRIN, Prof. Ali Ghufron Mukti, memaparkan gambaran roadmap vaksin Merah Putih yang ditargetkan rampung pada tahun 2021. Mulai dari pengembangan, uji praklinis, hingga nantinya mendapat izin edar dari BPOM.
"Ini ada roadmap vaksin Merah Putih, kapan kita bisa menghasilkan, sampai uji praklinis, uji klinik fase I sampai fase III, mendapatkan izin, atau paling tidak Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM untuk bisa mampu produksi," kata Ghufron dalam Dialog KPCPEN 'Vaksin dan Pembangunan Kesehatan Indonesia', Rabu (18/11).
Rancangan roadmap vaksin Merah Putih. Foto: Kemristek/BRIN
Rancangan roadmap vaksin Merah Putih. Foto: Kemristek/BRIN
Vaksin Merah Putih akan dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, UGM, UI, ITB, Unair dan LIPI. Keenam institusi tersebut akan mengembangkan bibit vaksin masing-masing melalui platform yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Dalam rancangan roadmap, Ghufron memaparkan urgensi pengembangan vaksin Merah Putih. Yakni, untuk memenuhi kebutuhan vaksin masyarakat, mempercepat pemulihan ekonomi, memanfaatkan isolat virus COVID-19 yang bersirkulasi di Indonesia, dan menjadi simbol kemajuan serta kemandirian bangsa.
Karena vaksin Merah Putih merupakan kebutuhan jangka panjan gGhufron menekankan vaksinasi corona butuh kolaborasi dengan negara lain. Untuk itulah, saat ini, vaksin yang bakal tersedia lebih dulu adalah vaksin buatan luar negeri.
"Untuk cepat, maka karena kita mulai agak relatif akhir, kita makanya impor kerja sama dengan sinovac, sinopharm, tentu dengan yang lain juga," tutur Ghufron.
Ali Ghufron Mukti Foto: Utomo P/kumparan
Sedangkan, vaksin Merah Putih harus melalui berbagai tahapan. Mulai dari identifikasi antigen, pembuatan seed virus, penelitian vaksin, hingga membuat prototype di awal 2021.
ADVERTISEMENT
Setelah penelitian rampung, konsorsium vaksin Merah Putih akan menyerahkan prototype vaksin ke Bio Farma untuk melakukan upscalling, uji praklinis, uji klinis fase I-III, registrasi BPOM, hingga proses vaksinasi.
"Apa yang dilihat dari uji klinik? Tentu mengenai profil keamanan, efficacy (khasiat), bagaimana stabilitas vaksin, implementasi vaksin dan ketersediaan vaksin, itu yang akan kita lihat," ungkap Ghufron.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Berikut target roadmap tahapan pengembangan vaksin konsorsium Merah Putih:
Eijkman: mengembangkan vaksin melalui platform subunit protein rekombinan dengan sistem ekspresi ragi.
LIPI: Menggunakan platform rekombinan protein fusi whole genome sequencing virus Sars-coV-2.
ADVERTISEMENT
UI: Menggunakan platform vaksin DNA, mRNA, dan virus like particle
ITB: Menggunakan platform vector adenovirus
Unair: menggunakan platform adenovirus dan adeno related virus based
UGM: menggunakan platform rekombinan protein
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten