Gambaran Tren Positivity Rate Corona di Asia Tenggara, Indonesia Terendah ke-4

14 September 2021 15:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus virus corona di Indonesia menurun dalam beberapa pekan terakhir. Penurunan terjadi seiring dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Selain pertumbuhan kasus, indikator positivity rate juga membaik saat PPKM berlangsung. Indikator ini menghitung persentase kasus positif dibandingkan dengan jumlah tes individu yang dihelat.
Misalnya, dari 100 orang yang dites dalam sehari ada 10 orang yang positif corona. Maka dari itu angka positivity rate-nya adalah 10 persen. WHO menetapkan standar corona terkendali jika positivity rate kurang dari 5 persen.
Dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, Indonesia berada di peringkat ke 6 dengan positivity rate tertinggi atau peringkat 4 negara dengan positivity rate terendah. Ingat, semakin rendah positivity rate, semakin baik.
Data tersebut merujuk pada data Our World in Data yang diakses pada 14 September 2021. Negara ASEAN yang tak ada di dalam data tersebut adalah Brunei Darussalam.
ADVERTISEMENT
Indonesia mencatatkan positivity rate sebesar 4,2 persen lebih besar dari Kamboja, Vietnam, dan Singapura. Angka tersebut merupakan hasil rata-rata positivity rate harian selama 7 hari terakhir.
Perlu dicatat bahwa tanggal data positivity rate termutakhir yang tercatat pada grafik di atas berbeda-beda. Misalnya, Indonesia tercatat data terakhir pada 11 September, sementara Malaysia pada 25 Agustus.
Infografik Positivity Rate di Indonesia Turun. Foto: Tim Kreatif kumparan
Menurut Our World in Data, perbedaan tanggal data terjadi lantaran ada negara yang tidak memberikan angka pada tanggal tertentu atau data tidak dimutakhirkan secara teratur.

Tren Positivity Rate RI Menurun Sejak PPKM

Jika data harian positivity rate negara-negara anggota ASEAN yang dirata-ratakan sepekan terakhir dibuat grafik, maka hasilnya seperti diagram garis di bawah ini.
Terlihat pada garis hijau di tanggal 1 Januari 2021 yang jadi titik awal diagram, Indonesia mencatat positivity rate paling tinggi di antara negara-negara anggota ASEAN lainnya. Angkanya sebesar 18,7 persen.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanannya, grafik positivity rate sempat naik mencapai puncak pada Februari 2021. Lalu positivity rate berangsur turun, dan naik lagi memuncak saat sebelum pelaksanaan PPKM Darurat pada awal hingga pertengahan Juli.
Setelahnya, PPKM Level berlaku pada 21 Juli 2021. Angka positivity rate berangsur turun hingga mencapai titik terendah selama 2021 pada 11 September (data termutakhir) sebesar 4,2 persen.
Adapun negara-negara lain yang tadinya positivity rate-nya sempat berada di bawah Indonesia justru kini mengalami tren kenaikan. Contohnya Thailand, Filipina, Myanmar, dan Malaysia yang pada data terbaru masing-masing mencatatkan positivity rate lebih dari 10 persen.
Epidemiolog Unair Windhu Purnomo. Foto: Dok: Pribadi
Epidemiolog Unair, Windhu Purnomo, memberi catatan atas capaian penurunan positivity rate Indonesia. Di antaranya terkait adanya potensi gelombang ketiga corona hingga pelaksanaan tes yang belum merata.
ADVERTISEMENT
"Mungkin soal faktornya (penurunan positivity rate) apa kalau dugaannya saya, tapi harus dibuktikan dengan survei, dugaan saya adalah kekebalan populasi akibat infeksi alamiah itu terjadi. Jadi kekebalan yang alamiah bukan karena vaksinasi," ujar Windhu kepada kumparan, Selasa (14/9).