Gandeng BPOM, Menag Pastikan Makanan Sehat Bercita Rasa RI untuk Jemaah Haji
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama terus mengupayakan penyelesaian sejumlah layanan untuk 100.051 jemaah haji Indonesia yang pemberangkatan pertama akan dilakukan pada 4 Juni.
ADVERTISEMENT
Salah satunya soal keamanan dan kesehatan pangan atau konsumsi jemaah haji 2022 selama di Tanah Suci dengan menyiapkan Nota Kesepahaman dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa (17/5).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kesehatan makanan jemaah selama di Tanah Suci perlu diperhatikan. Sebab, asupan gizi yang baik dapat menunjang kesehatan jemaah sehingga bisa beribadah dengan khusyuk.
"Kami tetap menyarankan makanan yang dikonsumsi jemaah selama di Tanah Suci adalah makanan yang bercita rasa Nusantara agar dapat menyesuaikan selera dan kondisi pencernaan jemaah yang terbiasa dengan makanan khas nusantara," ujar Menag dalam rilis Kemenag, dikutip Rabu (17/5).
Menag menyebut, makanan memang menjadi hal yang cukup krusial dan penting untuk diperhatikan. Sebab, dari makanan yang bergizi ini para jemaah dapat menjadi sehat dan khusyuk dalam beribadah.
ADVERTISEMENT
"Terkadang makanan yang dikonsumsi jemaah sudah cukup kandungan gizinya. Namun distribusi makanan mungkin saja tidak tepat waktu sehingga makanan yang harusnya sehat menjadi kurang sehat dan ini perlu diperhatikan. Sehingga, kami sangat bersyukur tim dari BPOM mengingatkan kami akan hal ini," tutur Menag.
Dalam kesempatan sama, Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan timnya siap membantu proses pengecekan pangan jemaah agar sesuai dengan aturan kesehatan yang baik bagi para jemaah.
"Kami memiliki food inspector sehingga dapat memaksimalkan pengawasan terhadap kesehatan pangan dan obat-obatan bagi para jemaah," terang Penny.
"Badan POM akan berusaha maksimal bekerja sama dengan Kemenag agar kenyamanan ibadah jemaah dapat terwujud," pungkasnya.